Relationship? Egois & Posesif
Rate : T
Genre : romance, friendship
Pairing : my favorite couple,
XiuHan/LuMin
Warning : this is yaoi story,
mian klo typo, klo gag suka jangan baca!! klo gag trima jangan ngebash!!
-Happy reading :)-
Anggota
boyband yang sedang naik daun saat ini. Yang memiliki banyak fans dimana-mana.
Hampir seluruh dunia mengetahui grub jebolan SM Ent ini. Sebut saja mereka EXO.
Boyband yang terkenal dengan lagu Wolf dan Growl ini terlebih muncul lagu baru
Overdose nya sedang melakukan acara fansigning mereka.
Terlihat
saat sesi istirahat fansigning sedang mereka nikmati, seorang maknae dari EXO
yang kita ketahui bernama Oh Sehun sedang duduk termenung sambil memijat pelan
kepalanya. Salah seorang member yang memiliki pipi berisi daripada member yang
lainnya sedang duduk disamping sang maknae. Dia terlihat begitu mengkhawatirkan
keadaan maknae EXO satu ini.
"Gwaenchana
Sehun-ah?" Sehun menoleh kearah sumber suara. Tersenyum manis padanya.
"Nan gwaenchana Umin hyung." Orang yang dipanggil Umin hyung itu
terlihat masih memasang wajah khawatirnya. "Aku serius hyung. Nan
gwaenchana." Sehun kembali berkata untuk meyakinkan hyungnya. Xiumin hanya
tersenyum sambil mengelus rambut Sehun dengan lembut. "Kau sama sekali
tidak bisa berbohong kepadaku Sehun-ah. Kau terlihat begitu lelah. Setelah ini
berakhir kau langsung pergilah istirahat. Jangan bermain dengan game mu
itu." Sehun hanya bisa terkekeh mendengar hyung tertua di EXO berkata
seperti itu padanya. Tanpa mereka berdua sadari sedaritadi ada seseorang yang
melihat mereka dari kejauhan dengan perasaan tak suka.
"Kau
sedang melihat apa Luhan hyung?" Namja yang dipanggil Luhan itu hanya
menjawab dengan desisan. "Ck!" Namja yang memili wajah polos itu
melihat kearah Luhan tidak mengerti. "Eobseo Lay." Luhan kemudian
pergi meninggalkan Lay dengan perasaan kesal. "Memang aku salah berkata
sampai Luhan hyung kesal seperti itu?" Lay hanya menatap kepergian
hyungnya itu.
Acara
fansigning telah benar-benar berakhir. Semua member EXO langsung bergegas
melangkahkan kaki mereka menuju mobil van yang sudah terparkir untuk menjemput
mereka. Satu persatu member EXO masuk ke dalam mobil. Dan setelah semua sudah
memasuki mobil, kini mobil bergerak menuju tempat istirahat yang telah mereka
tunggu. Dorm.
Sampainya
di dorm satu persatu dari member langsung menuju kearah kamar mereka
masing-masing. "Kalian jangan lupa untuk membersihkan badan kalian sebelum
tidur." Perintah sang leader yang diketahui bernama Suho. "Sepertinya
perkataanmu tidak ada yang mendengarkan." Sindir namja yang berpostur
lebih tinggi dari Suho. "Yaa mungkin mereka terlalu lelah dengan jadwal
hari ini Kris." Namja yang dipanggil Kris itu menepuk pundak Suho seraya
memberi semangat. "Kau mandilah dulu lalu istirahat." Suho hanya
mengangguk mengiyakan perkataan Kris lalu berjalan pergi menuju kamar mandi.
-Kamar Xiumin dan Tao-
"Luhan
hyung mengapa kau disini? Mengapa kau tidak ke kamarmu sendiri saja?"
Tanya namja yang memili lingkar hitam disekitar matanya. Dia adalah Tao, teman
sekamar Xiumin. "Memang aku tidak boleh berada disini huh?" Xiumin
yang merasa tidurnya sudah tertanggu dengan suara berisik Tao dan Luhan
langsung bangun. Memposisikan dirinya duduk bersandar pada sandaran tempat
tidurnya. "Mengapa kalian berdua begitu berisik? Kalian tidak melihat aku
tadi sedang tidur." Tao hanya menundukkan kepalanya dan mengatakan 'maaf hyung'
dengan pelan. Luhan langsung memposisikan dirinya duduk disamping Xiumin.
"Dan kau Luhan. Mengapa kau ada disini? Kembalilah ke kamarmu
sendiri." Perintah Xiumin dan Luhan berpura-pura tidak mendengarnya.
Xiumin hanya bisa menghela napas panjangnya.
"Umin
hyung maukah kau menemaniku mandi?" Pertanyaan Tao sukses membuat Luhan
membulatkan matanya. "Yakk Tao bisakah kau tidak mengajaknya seperti itu?
Bukankah kau selalu mandi dengan Duizhang mu itu." Luhan dan Tao saling
menatap tak suka. "Mianhae Tao-yah kali ini aku tidak bisa menemanimu
mandi. Kau ajaklah Kris atau yang lainnya saja ne. Aku benar-benar sangat lelah
sekarang." Luhan tersenyum mengejek kearah Tao mendengar Xiumin menolak
ajakannya. Tao hanya bisa menghela napasnya dan berlalu. "Baiklah hyung.
Tapi lain kali kau harus menemaniku ne hyung." Tao memberikan wink
manjanya pada Xiumin lalu pergi meninggalkan Xiumin dan Luhan di kamar. Luhan
mendengus tak suka. Xiumin kembali dengan posisi tidurnya. Memunggungi Luhan.
"Yakk
baozi kau benar-benar tidak menganggapku huh? Sejak fansigning sampai sekarang
kau mengacuhkanku." Xiumin mengabaikan perkataan Luhan. "Yakk baozi
kau jangan berpura-pura tidur sekarang. Aku tahu kau mendengar perkataan
ku." Tetap Xiumin mengabaikan Luhan. Dengan kesal Luhan memposisikan diri
seperti Xiumin dan memeluk Xiumin. "Bisakah kau melepaskan pelukanmu
Lu?" Luhan hanya menggeleng. Dengan malas tangan Xiumin menyingkirkan
tangan Luhan dari pinggangnya. "Wae? Kau tidak menyukainya? Kau tidak suka
bila aku memelukmu baozi?" Luhan kembali memeluk Xiumin. Kini lebih erat sehingga
membuat Xiumin sedikit terlonjak. "Kau itu milik ku baozi. Milik Xi Luhan
seorang." Luhan semakin memeluk Xiumin begitu erat. Pelukan posesif Luhan
terhadap Xiumin mulai kembali. Xiumin membuka matanya dan berbalik menghadap
Luhan. Kini jarak mereka terlihat begitu dekat. Mata kucing Xiumin yang
berwarna coklat bertemu dengan mata black perl milik Luhan. Beberapa menit
mereka saling menatap dalam keheningan.
"Berhentilah
bersikap seperti ini Lu." Suara Xiumin memecah keheningan. "Bersikap
seperti apa?" Xiumin menghela napas sebentar. "Bersikap seolah aku
adalah benda yang begitu berharga sehingga perlu adanya penjagaan ketat
disekitarku." Luhan hanya terkekeh mendengar perkataan Xiumin. Xiumin yang
melihat perkataannya tidak dihiraukan, dia memasang wajah kesal pada Luhan.
Luhan yang melihat wajah Xiumin berubah kesal kini menghentikan kekehannya dan
fokus pada apa yang sedang mereka bahas sekarang.
"Apakah
kau tidak memikirkan perasaan ku atau pun perasaan Sehun sama sekali?"
"Mengapa kau membawa
nama Sehun?"
"Tentu saja aku
membawanya. Sehun adalah couple mu. Kau ingat couple mu? Kau seharusnya
memikirkan perasaannya Lu."
"Aku tahu Sehun adalah
couple ku. Tapi dia hanya sekedar couple buatan agensi bukan couple ku yang
sebenarnya."
"Ck! Meskipun begitu dia
tetap couple mu. Dan aku tidak mau menyakiti para fans."
"Fans? Apa
maksudmu?"
"Apakah kau tidak
mendengar kalau aku disebut-sebut sebagai orang ketiga antara kau dan
Sehun."
"Biarkan
saja fans berpikir seperti itu. Nyatanya kau bukan orang ketiga yang mereka
pikir. Mereka hanya melihat kanyataan diatas panggung atau kenyataan di depan kamera
bahwa aku dan Sehun adalah couple. Tapi dibelakang mereka tidak tahu apakah aku
dan Sehun memang seorang couple atau tidak. Sama sepertimu dan Jongdae. Kau dan
Jongdae adalah official couple yang memperlihatkan kedekatan kalian dihadapan
para fans sedangkan bila tidak ada fans, bila berada di dorm atau dimana pun
apakah kau tetap berpasangan dengan Jongdae? Apakah kau tetap malakukan
fanservis bila tidak ada fans yang memintanya?"
"Memang
perkataan mu ada benarnya Lu tapi tetap saja kau harus memikirkan perasaan
Sehun. Mungkin Sehun menganggap bahwa official couple memang harus terus
terjadi dimanapun dan kapanpun."
"Itu
hanya anggapanmu saja Minseok. Aku yakin Sehun berpikiran sama sepertiku."
"Apakah
kau tidak bertanya mengenai perasaan ku juga?"
Luhan
hanya terdiam mendengar pertanyaan Xiumin. Dia hanya bisa memandangi namja
berpipi gembul dihadapannya. Sedangkan Xiumin menatap Luhan dengan kesal. Ingin
sekali dia memukul namja kurus dihadapannya ini agar dia sadar dengan sikapnya.
Tapi ia urungkan niatnya itu.
"Jujur
saja Lu, aku sangat tertekan dengan sikapmu yang seperti itu. Kau tidak
memberiku ruang untuk bernapas sekalipun. Kau selalu saja bersikap terlalu
melindungiku. Aku juga ingin sekali bermain bersama member lain. Keluar bersama
mereka. Bercanda dan melepaskan penat bersama mereka. Tapi kau dengan sikap
yang selalu over protectif kepadaku telah merusak semuanya. Awalnya aku memang
merasa bahwa sikapmu hanya sebagai bahan candaan saja tapi lama kelamaan aku
merasa sesak dengan sikapmu yang seperti itu."
"Aku
tidak menyukai bila kau terlalu dekat dengan member lain Minseok. Aku tidak
menyukai itu semua. Sikapmu yang selalu khawatir terhadap mereka, sikapmu yang
selalu perhatian terhadap mereka, aku begitu kesal melihatnya. Aku sangat tidak
menyukai sikapmu itu. Sikapmu itu hanya untukku saja. Semua kekhawatiran mu,
semua perhatianmu itu hanya milik ku. Kau itu milik ku Minseok. Milikku!"
Xiumin
begitu terkejut dengan perkataan Luhan. Apa-apaan dia berkata seperti itu.
Tentu saja Xiumin selalu khawatir dan memberi perhatian kepada semua member
karena dia lah hyung tertua di EXO. Dia harus memberikan sikap seorang hyung
yang benar-benar menyayangi dan melindungi adik-adiknya itu. Dan mengapa
pikiran Luhan seperti anak kecil sekarang? Dia juga adalah hyung tertua setelah
Xiumin bukan, tapi mengapa sikapnya seperti kekanakan sekali.
"Apakah
kau sadar sikapmu kekanakan sekali sekarang?"
"Aku
tidak peduli. Yang penting kau itu milikku."
"Lalu
maksud dari hubungan kita ini apa Lu? Berikan aku alasan mengapa kau ingin
sekali aku menjadi milik mu?"
"Kau
tahu sendirikan kalau kita adalah seumuran dan tentu saja aku selalu berbagi
cerita padamu yang tidak bisa kuceritakan pada member lain."
"Aku
tahu alasan itu. Tapi mengapa harus aku? Bukankah Kris juga seumuran dangan
kita? Berikan alasan yang lain yang benar-benar meyakinkanku."
"Karena.......aku....aku...menyukaimu."
"Mwo?
Apa kau bilang?"
"Aku
menyukaimu baozi."
Xiumin
hanya tertawa mendengar ucapan Luhan. Luhan hanya mengedipkan matanya tidak
tahu. "Wae? Mengapa kau malah tertawa huh?" Xiumin masih saja
tertawa. "Kalau kau masih terus tertawa aku akan mencium mu baozi."
Mendengar Luhan mengatakan kata 'mencium mu' semakin membuat tawa Xiumin
meledak. Luhan yang benar-benar kesal dengan kelakuan Xiumin yang terus
menertawainya kini dengan cepat dia menarik tangan Xiumin dan mencium bibir
mungil milik Xiumin. Tawa Xiumin langsung terhenti. Beberapa detik tidak ada
reaksi. Luhan masih mencium lembut bibir Xiumin. Xiumin yang menyadari
perlakuan Luhan langsung mendorong Luhan sampai Luhan jatuh dari tempat tidur.
*poor Luhan*
"Yakk
baozi mengapa kau mendorongku begitu keras huh?" Luhan bangkit dan kembali
duduk dihadapan Xiumin. Xiumin yang sekarang wajahnya sudah berubah merah
akibat ciuman Luhan hanya bisa terdiam mematung. Dia menatap Luhan dengan tatapan
kesalnya. "Jangan salahkan aku bila aku menciummu. Bukankah aku sudah
bilang padamu untuk berhenti tertawa." Xiumin masih setia menatap Luhan
dengan kesal. "Bila kau terus-terusan menatap ku seperti itu aku akan
menciummu lagi." Xiumin langsung mundur dan memalingkan wajahnya kesegala
arah. Luhan hanya terkekeh melihat sikap Xiumin yang tiba-tiba berubah akibat
ancamannya.
"Jadi
sekarang kau sudah yakin dengan alasan ku untuk memilikimu? Hemm?"
"Yaa.
Aku percaya sekarang."
Luhan
langsung menghambur memeluk Xiumin dengan posesifnya. Seperti dalam pelukannya
dia berkata 'jangan sentuh milikku ini.' Xiumin hanya diam menerima pelukan
dari Luhan. Dalam diam dipelukan Luhan, Xiumin membatin, 'Padahal aku belum
menerima apakah aku ini miliknya atau tidak. Ck! Dasar sikap egoismu dan
posesifmu benar-benar sudah tidak ada batasnya lagi rusa bodoh.'
-End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar