Selasa, 28 Oktober 2014

FF XiuHan/Lumin Couple



Ff ini gue buat gara-gara si anu *XLh* uda gone dari ekso. Meskipun laki gue *Umin* udah ditinggal pergi sama kekasihnya/? Meskipun moment XiuHan udah kgag ada lagi tp gue sbg XiuHan shipper tetep trs ngedukung mereka berdua dan tetep nulis ff XiuHan sampe bangkotan :v wkwkwkwk~
-
-
-

Happy Reading yeoreobun~~

-
-
-

Falling Away With You

-Xiumin POV-

Aku duduk termenung sendirian diruang tv dorm. Meskipun tv menyala dengan menyuguhkan siaran yang sangat bagus tetapi aku tidak menyukainya. Semua pikiran ku tidak tertuju pada siaran itu. Semua pemikiran ku aku tujukan pada salah satu orang yang sudah tidak lagi mengisi hari-hari ku dengan semua senyumnya, semua suaranya. Aku merasa sangat jatuh mendengar keputusannya untuk pergi meninggalkan semuanya.

“Hyung, kau tidak apa-apa?”

Aku melihat semua member datang bersamaan. Ternyata mereka semua sudah datang dari acara makan-makan gratis dari Suho. Aku hanya melempar senyuman manis ku pada mereka semua. Senyuman manis yang pasti mereka tahu kalau senyum ku adalah senyum palsu yang ku paksa. Chanyeol merangkul pundak ku. Memberikan semangat padaku.

“Kau tidak perlu memasang senyum palsu seperti itu hyung. Tidak hanya kau saja yang merasa kehilangan. Kita semua juga merasakannya.”

“Benar hyung. Meskipun kita sudah kehilangan dua member kita, kita tidak boleh terus jatuh dan merasa marah atas keputusan mereka. Mereka pasti juga sama seperti kita hyung. Mereka pasti sangat berat meninggalkan kita semua disini. Tapi mereka bisa menunjukkan bahwa mereka bisa kuat meskipun itu sangat menyakitkan. Kita pun juga harus seperti mereka. Kita akan terus bertahan dan sampai kapan pun kita akan tetap terus bersama.”

Aku merasa terkejut mendengar Suho berkata seperti itu. Aku merasa malu dengannya. Aku adalah hyung tertua bagi mereka semua tapi mengapa aku merasa lemah seperti ini sedangkan mereka semua saling menyemangati dan terus kuat. Aku melihat satu per satu wajah dari kesembilan member. Aku melihat ada sebuah semangat yang membara dimata mereka semua meskipun dua member lainnya sudah pergi. Mereka semua terus bersemangat dan tetap bertahan meskipun kenyataannya begitu menyakitkan.

Aku menunjukkan senyum ku pada mereka semua. Senyum yang tidak aku paksakan seperti tadi. “Kalian semua benar. Mengapa aku harus jatuh seperti ini? aku masih memiliki kalian semua untuk terus berdiri. Aku masih memiliki keluarga disini, yaitu kalian semua.”

“Iya hyung. Kita adalah keluarga. Kita masih terus bersama sampai kapanpun.” Kata Kyungsoo menambahi.

“Kita tetap EXO. Dan We Are One, We Are EXO.” Kata Chen menyahuti.

Kita semua berdiri dan menyatukan tangan kita ditengah sambil meneriakan slogan kita. Slogan yang selalu membuat kita semangat. Dengan semangat aku meneriakan slogan yang menyatukan keluarga ku ini. Yahh benar mengapa aku harus jatuh? Aku masih memiliki kekuatan untuk terus berdiri sampai akhir dengan kalian semua. Aku masih memiliki kalian semua untuk saling berbagi suka duka bersama. Aku sangat menyayangi kalian semua.

“Mencoba menemukanmu, kau yang tidak dapat ku lihat lagi
Mencoba mendengarmu, kau tidak dapat ku dengar lagi
Dan disaat aku melihat semuanya, mendengar semuanya
Karena setelah kau beranjak pergi, aku mendapatkan satu kekuatan baru”

-Xiumin POV End-

-Luhan POV-

Aku menyandarkan tubuhku di tempat tidur. Menyalakan tv dan mencari siaran tv yang bisa ku nikmati. “Mengapa acara tv tidak ada yang menarik?” aku melempar remot tv dengan asal kesembarang tempat. Ku tolehkan kepalaku ke kiri dan ke  kanan berharap ada sesuatu hal yang dapat menghilangkan kebosanan ku di kamar.

Aku membuka laci meja yang ada disamping tempat tidurku. Mengacak isinya dan aku menemukan album foto. Dengan malas aku mengambilnya. Membuka perlahan isi album foto tersebut. Foto pertama yang kulihat adalah foto semua member EXO. Aku tersenyum miring melihat foto itu. “Bagaimana kabar kalian semua? Semoga kalian baik-baik saja.” ku lihat satu per satu wajah semua member dan aku berhenti pada satu wajah yang membuat ku tiba-tiba menginngatnya kembali. “Baozi.” Aku tersenyum sedih memanggil namanya. “Maafkan aku baozi. Selama ini aku menganggap rasa sayang mu hanyalah sebatas seorang sahabat. Mengapa aku sangat bodoh baru menyadari itu semua disaat aku sudah pergi.”

“Keegoisan ku, yang hanya memperdulikan diri sendiri
Kejamnya aku yang tidak menyadari semua perasaanmu
Aku bahkan tidak percaya bisa menjadi seperti ini
Cintamu senantiasa mengubahku”

Aku membuka lembar album foto selanjutnya. Foto yang kembali membuatku mengingatmu kembali. Terus aku pandangi foto itu. Kembali aku memikirkanmu dalam pikiran ku. Mengingat kembali kebersamaan kita dulu.

-Flashback-

Musim salju yang turun hari ini tidak seperti biasanya. Aku dan Xiumin masih setia duduk di kedai kopi favorit kita hanya untuk sekedar menghangatkan badan karena dinginnya salju hari ini. “Sepertinya akan ada hujan salju yang sangat deras. Lebih baik kita cepat pulang baozi sebelum kita terjebak hujan salju di sini.” Aku menoleh kearah Xiumin. Dia ternyata tidak mendengar ucapan ku. “Yakk baozi kau tidak mendengar ku eoh?” Dia terus saja diam. Aku mendekat kearahnya. Apa yang sebenarnya dia lakukan sampai dia tidak mendengar ucapan ku? Aku melihat ada air mata yang keluar dari mata kucingnya. Apakah dia menangis? “Baozi kau tidak apa-apa?” aku mendekapnya pelan. Saat aku mendekapnya tangisnya semakin kencang. Ternyata benar dia sedang menangis. Apa yang kau tangisi baozi? aku mengelus rambutnya perlahan-lahan untuk menenangkannya. Aku hanya bisa diam mendengar isak tangisnya. Entah mengapa aku tidak mau bertanya padanya mengapa dia menangis di saat salju akan turun deras hari ini. lebih baik menunggunya untuk mengatakannya sendiri. Aku akan terus menunggu sampai kau lebih tenanglah baozi. Aku lebih mengeratkan pelukan ku padanya. “Tenanglah baozi. Aku ada disini.”

-Flashback End-

“Mengapa melupakanmu begitu sulit baozi? Bisakah kau pergi dari pikiranku? Aku sangat lelah terus melihat bayanganmu berada dipikiranku.” Aku menutup mata ku perlahan. Mencoba untuk melawan semua pikiranku atas bayang-bayangmu yang masih hadir dalam pikiranku.

“Hanya dengan memikirkannya duniaku seketika penuh dengan mu
Karena setiap salju yang turun adalah air matamu
Satu hal yang tidak bisa aku lakukan membawamu kembali padaku
Aku hanya bisa berharap, bisa menghilangkan semua perasaan ini”

Tanpa terasa aku tertidur. Dalam tidurku aku memimpikan dirimu. Kembali dalam masa-masa dimana kita selalu bersama. Aku bisa melihat dirimu tersenyum, memanggil nama ku penuh sayang, melihat wajahmu yang menangis, melihat mu tertawa lepas, dan memeluk ku dengan erat. Aku sangat merindukan semua itu dari mu baozi. Merindukan suaramu, sentuhanmu, perhatianmu padaku. Dan pada akhirnya dalam mimpiku aku bisa mendengar kita saling berkata ‘aku sangat mencintaimu’. Kata yang selalu ingin kudengar dari mu.

“Kuhentikan waktu dan mencoba kembali padamu
Kuingat kembali dirimu dalam setiap lembar memoriku
Ketika aku berada disana, disana bersamamu
Cintamu, sebentuk manusia kecil dan lemah
Namun mampu merubah semuanya
Seluruh hidupku, seluruh isi duniaku”

-Luhan POV End-

-Xiumin POV-

“Hyung cepatlah. Lima menit lagi kita sudah mulai. Cepatlah.” Suara Beakhyun membuatku terkejut. “Baiklah. Sebentar lagi aku akan menyusul.” Aku menyahut. Sebelum aku keluar dari ruang ganti aku melihat diriku di cermin. “Luhan-ah…aku mencintaimu. Sekarang aku bisa berdiri kembali berkat semua kekuatan dari mereka. Semangat mereka membuatku terus bertahan sampai sekarang. Aku berharap kau juga bisa seperti ku. Meskipun kau tidak berada disampingku lagi saat ini, tapi rasa cintaku dan rasa sayangmu masih terus melekat dihatiku.” Aku tersenyum malu melihat diriku berbicara sendiri dicermin. “Kau pasti bisa Kim Minseok.” setelah memberikan semangat pada diri sendiri kemudian aku keluar dari ruang ganti dan berlari menuju stage yang akan menjadi pertunjukkan kami.

“Aku tidak tahu bagaimana cara berterima kasih atas cintamu
Aku fikir, semua akan berhenti hanya dengan aku berhenti memikirkannya
Tetapi hari demi hari, aku memperbaiki diri ini agar kau kembali
Sepertinya cintaku kembali bersemi tanpa batas”

-End-

Wooahh akhirnya ff yg absurd ini selesai jg. .sumpah nih ff apa an coba?? O_O ff yg penuh dengan pemaksaan dlm isi ceritanya :v lagi-lagi tangan yg selalu tdk konek dg otak -_- wkwkwk~
Terakhir dari gue……

Pai~pai~ *aegyeo bareng Xiumin oppa*