Snow Angel
"Sepertinya aku harus menarik
kata-kata ku ke Chanyeol tentang malaikat bersayap es itu. Dan aku benar-benar
gila sekarang mempercayai perkataannya bila malaikat bersayap es itu memang
benar adanya."
Rate : T
Genre : romance, fantasi
Main castnya bisa dilihat dicerita :3 siapa aja yang
main :v
Warning : hanya sebuah imajinasi belaka, GS!, typo
*maybe*, bila gag suka jangan baca!! No bash"-an!!
-Happy reading-
Seorang
namja kurus berjalan santai sambil sesekali terdengar sebuah lirik lagu yang
muncul dari bibir sang namja. Lorong sekolah yang masih begitu sepi membuat
suara namja kurus itu terdengar begitu jelas mengikuti nada lagu yang dia
dengar. "Luhan hyung!" Terdengar sebuah suara yang memanggil nama
namja kurus itu. Luhan -namja kurus- tidak mendengar ada yang memanggilnya.
Tiba-tiba sebuah tangan merangkul pundak Luhan yang membuatnya sedikit kaget.
"Ck! Kau mengagetkan ku Park Chanyeol!" Namja yang disebut Park
Chanyeol itu hanya terkekeh memperlihatkan deretan giginya yang kelewat rapi.
Sampainya
mereka dikelas hanya ada keheningan yang terjadi. Luhan duduk dibangkunya dan
Chanyeol hanya berdiri menghadap jendela memandangi arah luar.
"Hyung..." Suara Chanyeol yang berat memecahkan keheningan.
"Heem." Luhan masih sibuk dengan handphonenya. "Apakah kau
pernah mendengar tentang malaikat yang memiliki sayap seperti es?" Luhan
tetap sibuk dengan handphonenya. "Pernah. Tapi aku tidak peduli dengan hal
seperti itu." Kini Chanyeol berbalik menghadap kearah Luhan. "Tapi
bila dia benar-benar ada pasti itu sangat menakjubkan sekali. Aku ingin sekali
bertemu dengannya." Luhan menyunggingkan senyum mengejek. "Mengapa
hidupmu dipenuhi dengan hal-hal yang mustahil Park Chanyeol? Malaikat seperti
itu tidak pernah ada didunia ini. Itu hanya sebuah cerita saja. Orang-orang
hanya mengarang tentang malaikat es itu. Sudahlah kau jangan membicarakan
hal-hal seperti ini lagi." Chanyeol hanya mengangguk pelan. "Kau
benar hyung. Hal seperti itu pasti tidak pernah ada. Aku akan mengubur
keinginan ku itu." Chanyeol berjalan lesu kearah pintu. "Aku kembali
ke kelasku dulu hyung." Luhan hanya terkekeh melihat Chanyeol berjalan
seperti tidak bernyawa. "Yakk Park Chanyeol! Semangatlah! Hal seperti itu
jangan membuatmu down!" Chanyeol hanya menoleh dan kembali berjalan keluar
kelas.
Waktu
berlalu dan sekarang XOXO high school sudah dipenuhi dengan manusia berseragam
sekolah khas XOXO high school. Berjas kuning sebagai seragam yang selalu
menjadi kebanggaan sekolah itu. Dan kini dikelas Luhan sudah dipenuhi dengan suara-suara
berisik dari semua murid yang sudah mengisi kekosongan ruang kelas.
"Perhatian semuanya." Terdengar suara namja mengintruksi warga
kelasnya untuk diam mendengarkan sebuah pengumuman yang akan dia berikan.
"Hari ini, jam pelajaran pertama dan kedua kelas kita tidak ada guru. Cho
seonsangnim dan Lee seonsangnim sedang ada diluar kota sekarang." Serentak
semua murid yang mendengar pengumuman menggembirakan seperti itu langsung
bersorak dengan gembira. "Tapi kalian jangan senang dulu. Guru kita meninggalkan
sebuah tugas. Minggu depan tugasnya harus terkumpul semua." Nada yang tadi
terlihat begitu bahagia langsung berubah menjadi sebuah lolongan tidak terima.
"Hanya itu saja yang ingin aku sampaikan. Terima kasih kalian sudah
mendengarkan pengumumannya." Namja yang berdiri didepan kelas berjalan
kembali menuju ke tempat duduknya.
"Hyung
kau mau kemana?" Tanya namja yang tadi berdiri didepan kelas. "Kau
tau kan aku mau kemana?" Luhan lalu pergi meninggalkan Suho -namja yang
berdiri didepan tadi- yang melongo melihat kepergian Luhan.
Luhan
merebahkan dirinya diatap sekolah sambil menatap kearah langit yang menampakkan
awan biru yang cerah. Luhan menutupi wajahnya dengan telapak tangan agar tidak
terkena sinar mentari yang begitu silau hari ini. Menampakkan bayangan
tangannya diwajahhnya yang tampan. "Hari ini begitu membosankan
sekali." Kemudian dia menutup matanya untuk segera terlelap dalam buaian
mimpi dipagi hari yang cerah.
-
-
-
-
Bel
pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid XOXO high school langsung berhamburan
keluar kelas untuk segera pulang kerumah mereka masing-masing. "Luhan
hyung!" Nampak seorang namja berpostur tinggi dengan kulit yang begitu
putih pucat sedang berjalan menghampiri Luhan. Disampingnya sudah ada Park
Chanyeol dan seorang gadis cantik ber-eyeliner tebal -Byun Baekhyun- menemani namja tinggi itu
berjalan kearah Luhan. "Hyung bisakah kau menemaniku ke toko buku
sekarang?" Luhan hanya menatap malas ketiga orang yang ada didepannya. "Baiklah.
Tapi kau harus mentraktirku makan siang terlebih dahulu Sehun." Namja yang
dipanggil Sehun menggangguk pasti. "Tentu saja hyung. Aku pasti akan
mentraktirmu makan. Tenang saja." Sehun tersenyum senang. "Yakk Oh
Sehun, mengapa hanya Luhan oppa saja yang ditraktir? Kita juga temanmu
kan?" Tanya Baekhyun kesal. "Aigoo kau begitu manis sekali ketika
sedang kesal Baekhyun-ah." Kata Chanyeol gemas. "Baiklah, baiklah.
Aku akan mentraktir kalian semua. Kajja kita pergi." Luhan dkk
melangkahkan kaki pergi meninggalkan sekolahnya.
-
-
-
-
Setelah
Luhan dkk selesai dengan makan siang, mereka berlanjut mengantar Sehun ke toko
buku. Terlihat Sehun sedang serius mencari buku yang dia cari. "Yakk Park
Chanyeol, mengapa kau terus-terusan memandangi buku itu?" Suara Baekhyun
membuat Luhan menoleh kearah Chanyeol. Saat ini Chanyeol sedang memandangi
cover sebuah buku bergambar seorang malaikat cantik dengan sayap yang membeku
seperti es. Luhan hanya tersenyum mengejek melihatnya. "Bukankah tadi pagi
sudah kubilang, itu hanya sebuah cerita saja." Chanyeol menaruh buku itu
dengan wajah sedih. "Bukankah kau sudah memiliki seorang malaikat
disampingmu?" Bisik Luhan. "Nugu? Siapa yang hyung maksudkan
itu?" Luhan menunjuk kearah Baekhyun yang sekarang berada disamping Sehun
saat ini. Chanyeol mengikuti arah tunjukkan Luhan. Chanyeol kemudian tersenyum
gembira mandapati orang yang dimaksud Luhan adalah Baekhyun. "Bukankah kau
menyukainya?" Goda Luhan. "Yahh memang aku begitu menyukainya. Kau
benar hyung, Baekhyun adalah seorang malaikat bagiku tapi tanpa sepasang sayap
esnya." Luhan hanya menggeleng kepalanya mendengar Chanyeol terus saja
membahas malaikat sayap es itu.
Hari
semakin sore, Luhan dkk kini berjalan menuju kerumah masing-masing. "Hyung
terima kasih kau sudah menemaniku ke toko buku hari ini." Luhan hanya
menyahut dengan sebuah dehaman. "Yakk coba kalian lihat." Suara
Baekhyun mengintrupsi untuk menghentikan langkah mereka. Baekhyun melangkahkan
kakinya masuk kearah gang sempit yang gelap. 'Aku sepertinya melihat ada
seseorang disini. Mengringis minta tolong' batin Baekhyun. Luhan, Sehun, dan
Chanyeol mengikuti arah langkah Baekhyun masuk ke gang sempit itu. "Benar
kan apa kata ku. Ada seseorang disini." Baekhyun langsung berlari
menghampiri seseorang tersebut.
"Aigoo
dia seorang yeoja. Dan mengapa keadaanmu seperti ini?" Baekhyun langsung
mengeluarkan sapu tangannya untuk membersihkan wajah yeoja itu.
"Baekhyun-ah, dia siapa? Kau mengenalnya?" Chanyeol duduk disamping
Baekhyun. Mengamati yeoja yang sedang bersandar didinding gang. Chanyeol terus
mengamati yeoja tersebut. Chanyeol melihat disekitar yeoja itu ada sebuah bulu
tapi begitu kaku. Dia mengambil bulu itu dan....'Bukankah ini sebuah bulu? Tapi
mengapa begitu dingin dan beku?' Batin Chanyeol. Dia kembali mengamati yeoja
itu. "Sudahlah tinggalkan saja dia. Mungkin dia hanya seorang yang
berpura-pura minta pertolongan lalu membohongi kita semua. Kajja Sehun kita
pergi dari sini." Luhan merangkul pundak Sehun dan mereka berdua berjalan
pergi meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol yang sepertinya tidak menghiraukan
keperian Luhan dan Sehun.
"Ini
tidak mungkin!" Suara keras Chanyeol membuat Baekhyun kaget. "Yakk
Park Chanyeol jangan berteriak seperti itu." Chanyeol hanya menunjukkan
cengiran andalannya. "Tapi Baekhyun-ah...ini..ini benar-benar tidak
mungkin kan?" Kini suara Chanyeol sedikit dia kecilkan. "Apanya yang
tidak mungkin?" Baekhyun bertanya dengan malasnya. Jangan bilang kegilaan
seorang Park Chanyeol kembali lagi. "Dia..." Chanyeol menunjuk yeoja
yang ada dihadapan Baekhyun. Chanyeol mendekat pada Baekhyun dan berbisik
padanya. "Dia adalah seorang malaikat bersayap es." Baekhyun masih
terdiam mendengar ucapan Chanyeol. Lalu suara tawa meledak dari mulut seorang
Byun Baekhyun.
"Sudah
kuduga pasti kegilaanmu muncul Chanyeol."
"Aku
tidak gila Baekhyun-ah. Coba kau lihat ini."
Chanyeol
menunjukkan sebuah bulu yang tadi dia ambil. Baekhyun masih terus mengamati
bulu itu. "Ini tidak mungkin." Baekhyun menatap tak percaya kearah
yeoja dihadapannya. "Sepertinya aku mulai tertular oleh penyakit gilamu
Chanyeol. Dan kau pasti sekarang sangat senang bahwa impianmu telah menjadi
kenyaataan." Chanyeol tersenyum menang mendengar perkataan Baekhyun.
"Sekarang lebih baik kita bawa dia pergi dari sini. Bawa dia kerumahku.
Biarkan dia istirahat dirumahku saja." Chanyeol berdecak tak suka dengan
perkataan Baekhyun. "Ck! Mengapa harus dirumahmu?" Baekhyun menatap
Chanyeol kesal. "Kau tidak melihat kalau dia seorang yeoja? Dan kau adalah
seorang namja. Aku tidak mau melihat dia tiba-tiba mati karena obsesimu terhadapnya.
Sudahlah bawa dia kerumahku." Dengan berat hati Chanyeol menggendong yeoja
itu dan berjalan menuju rumah Baekhyun.
-
-
-
-
Hai-hai readers yang aku cintai dan aku
sayangi *gombal bgt -_-* *plakk!* xD ini adalah ff pertamaku yang bukan yaoi.
Ehh salah, tetep aja yaoi cuma jd GS! aja ._. Coba tebak siapa yang jd pemeran
malaikatnya disini? :3 *pasti udah pd tahu*
Ini kenapa kok seperti cerita buat
Chanyeol aja ye, padahal ini cerita bukan tentang Chanyeol -_- karena aku
XiuHan shipper nyerempet ke ChanBaek juga jadinya ya kyk gini. Gag jelas nih
cerita buat pasangan siapa sebenernya xD
Semakin ngawur dan gag jelas nih aku
ngomong -_- akhir kata semoga kalian suka ne sama cerita yang absurd nan aneh
ini ;)
Tunggu sampe jamuran ne Chapter 2 nya
nyusul~ huhuhuhhh~
Pai~pai~ *aegyeo bareng Xiumin oppa*