Goodbye…
-
-
-
-
-
-
This is my first time writting story about HunHan
couple ^^ but sorry if my story looks so absurd wkwkwk *sok bgt ngomong pake bhs
inggris segala xD*
-
-
This is yaoi story. HunHan. Sehun-Luhan. Don’t like
this story don’t read!! No bash!! Lebih enakan main damai ^^
-
-
-
Happy
reading~
-
-
-
Tengah
malam aku terbangun dari tidur ku. Aku mengambil gelas yang berada diatas laci
disamping tempat tidurku. Aku melihat isinya telah kosong. Aku berdecak kesal
dan dengan malas aku berdiri dan berjalan keluar kamar menuju dapur untuk
mengisi kembali air di gelas ku. Sampainya di dapur, sebelum aku membuka
kulkas, aku melihat banyak foto yang tertempel di pintu kulakas. Aku tersenyum
melihat semua foto itu. Foto kenangan dengan semua member pada saat kami sedang
berlibur ke pantai. “Kalian semua benar-benar bodoh.” Aku terkekeh pelan. Saat
melihat satu foto di bagian akhir tempelan foto itu, aku melihat foto dirinya.
Di foto itu dia terlihat begitu bahagia. Dia terlihat senang dan menikmati
liburannya. Aku tersenyum kesal melihat foto dirinya yang seperti itu. Sebuah
kenangan pahit muncul kembali dipikiran ku.
-Flashback on-
“Hyung
ah..kau tidak bercanda dengan ucapan mu kan? kau tidak akan pergi meninggalkan
ku sendirian kan hyung?”
Air
mata ku terus menetes. Aku tidak peduli semua orang berkata bahwa aku adalah
namja yang lemah yang mudah menangis. Tapi kenyataannya aku memang seperti itu
terlebih ketika menyangkut tentang kekasihku. Luhan hyung. Dia tiba-tiba
berkata kepada ku untuk pergi meninggalkan ku. Meninggalkan kami semua –EXO-.
Dia tidak mengatakan apa alasannya sampai dia bersih keras untuk tetap keluar
dan pergi meninggalkan ku meskipun aku sudah merengek seperti bayi memintanya
agar jangan pergi.
“Maafkan
aku Sehunnie. Meskipun kau tetap meminta ku jangan pergi, tapi aku akan tetap
pergi. Kau pasti akan tahu alasan ku mengapa aku seperti ini. Maafkan aku.”
Hanya
itu ucapan yang Luhan hyung keluarkan sebelum dia pergi meninggalkan ku juga
semua member. Aku masih tidak percaya bahwa dia akan seperti ini.
-Flashback off-
“It’s a same that it had to be this way
It’s not enough to say I’m sorry
It’s not enough to say I’m sorry”
Aku
membuka kulkas dan mengambil sebotol air lalu aku menuangkannya ke dalam gelas
ku. Kemudian aku meminumnya sampai habis. “Mengapa aku masih belum bisa
melupakan mu hyung? Aku mencoba tapi tetap saja tidak bisa.” Aku kembali
menuangkan air ke dalam gelas ku dan kembali meminumnya sampai habis.
Setelah
selesai menyegarkan tenggorakanku yang kering aku berjalan menuju balkon ruang
tv. Menghirup udara segar di tengah malam dan melihat bintang yang sangat
banyak mengihiasi langit malam dan itu membuat ku kembali akan dia. Aku menutup
mata ku mencoba kembali melihat wajah Luhan hyung dalam pikiran ku.
-Flashback on-
“Luhan
hyung kau tahu semua fans sangat mendukung tentang hubungan kita.”
“Tentu
aku tahu tentang itu Sehun-ah.”
“Aku
harap kita akan selalu bersama seperti ini hyung. Aku tidak mau kita berpisah
sedetik pun.” Aku memeluknya posesif tanpa ada orang lain yang boleh memeluknya
kecuali aku. Aku sangat suka bila aku memeluknya seperti ini.
“Yahh
kita akan selalu seperti ini. Kita berdua tidak akan berpisah.”
“Hyung
janji tidak akan pergi meninggalkan ku kan?” aku merenggangkan pelukanku.
Melihat sebentar kearahnya. Luhan hyung hanya memberikan senyuman saja dan itu
membuatku kesal. Mengapa dia selalu menjawab dengan ukiran senyum seperti itu.
“Menurutmu
apakah aku akan pergi meninggalkan mu atau tidak?”
Aku
terkejut mendengar perkataan Luhan hyung seperti itu. Aku langsung melepaskan
pelukkan posesifku dengan kasar dan menatapnya penuh tanya. “Mengapa hyung
bertanya seperti itu? Apakah hyung akan meninggalkan ku?”
Dia
tertawa. Apakah ada yang lucu? Apakah pertanyaan ku begitu lucu baginya? “Yakk
Luhan hyung mengapa kau malah teryawa? Apakah pertanyaan ku begitu lucu
bagimu?” aku memasang ekspresi wajah kesal padanya.
“Kau
yang lucu Sehun-ah. Kau percaya bahwa aku akan pergi meninggalkan mu? Tentu
saja jawabannya tidak. Aku tidak pergi meninggalkan mu Sehunnie.”
“Yakk
hyung mengapa kau suka sekali membuatku kesal dengan lelucon mu yang sama
sekali tidak lucu itu. Kau sudah membuatku sedikit marah padamu hyung.”
Dan
akhirnya dia tersenyum dan memeluk ku dan berkata, “Aku tidak akan pergi
meninggalkan mu Sehunnie. Aku menyayangimu.”
Sepertinya
memang aku terlalu percaya dengan ucapan Luhan hyung seperti itu. Nyatanya dia
tidak menepati perkataannya kepadaku. Dia tetap pergi meninggalkan ku seperti
ini. Melupakan mu. Membenci mu. Aku selalu berusaha untuk melakukannya. Bahkan
sampai sekarang dengan bantuan Tao hyung yang selalu ada bersama ku setelah
Luhan hyung pergi aku masih belum bisa melupakannya.
-Flashback off-
“I’m alive but I’m losing all my drive
Cause everything we’ve been through
And everything about you
Seemed to be a lie
A guiltless twisted lie
It make me learn to hate you
Or hate myself for letting it pass by”
Aku
membuka mata ku dan melihat bintang yang sepertinya sinar mereka sangat terang
malam ini. Mungkin perlahan dengan berjalannya waktu yang terus berputar dan
dengan kehadiran kesembilan hyung ku disini aku akan perlahan belajar melupakan
mu hyung. Tao hyung bisa melepaskan kepergian Kris hyung meskipun aku tahu
perasaan dia pasti sama seperti ku. Tao hyung dengan semangat dan terus belajar
menerima kenyataan bahwa keputusan Kris hyung untuk pergi meninggalkannya dan
juga semua member adalah keputusan yang tepat untuknya dengan berpikiran yang
begitu keras. Aku pasti akan bisa seperti Tao hyung. Perlahan tapi pasti aku
akan bisa menerima kepergian mu hyung tanpa mengingat semua kenangan yang
pernah kita lalui bersama sebelumnya. Selamat tinggal Luhan hyung. Kami semua
menyayangimu.
“All I had to say goodbye
It’s time to say goodbye
It’s time to say goodbye
Goodbye…”
-End-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar