Jumat, 17 Juli 2015

FF XiuHan/LuMin Couple Chapter 3 -Snow Angel-

Snow Angel

-Chapter 3­-


"Sepertinya aku harus menarik kata-kata ku ke Chanyeol tentang malaikat bersayap es. Dan aku benar-benar gila sekarang mempercayai perkataannya bila malaikat bersayap es itu memang benar adanya."

Rate : T

Genre : romance, fantasi

Main castnya bisa dilihat dicerita :3 siapa aja yang main :v

Warning : hanya sebuah imajinasi belaka, GS!, typo *maybe*, bila gag suka jangan baca!! No bash"-an!!



-Happy reading-



Suho kini memasang wajah seriusnya. Dia memulai bercerita siapa dia, siapa Xiumin, dan tentang kehidupannya. Mereka berempat juga sama memasang wajah yang tidak kalah serius seperti Suho. Mereka berempat begitu fokus mendengarkan cerita Suho. "Aku tidak menyangka bahwa Luhan hyung dan Sehun adalah reincarnasi dari seorang malaikat juga. Aku begitu iri." Chanyeol melipat tangan didada. Sedikit memasang wajah cemberut. "Yakk aku juga tidak tahu kalau aku dan Sehun adalah reincarnasi seorang malaikat." Kini Luhan angkat bicara. "Wahh...sepertinya Luhan hyung dan Sehunnie harus bersaing mendapatkan Xiumin-ssi." Baekhyun terkekeh. Luhan dan Sehun terlihat begitu malu. "Tapi siapa yang akan Xiumin-ssi pilih diantara mereka berdua sebelum mereka dibunuh?" Wajah Chanyeol tiba-tiba berubah menjadi serius. Menghilangkan rasa cemburunya pada Luhan dan Sehun yang tadi.

Xiumin mengangkat wajahnya sekarang. Menoleh kearah Suho sebentar. "Luhan hyung. Noona memilih Luhan hyung sebagai kekasihnya." Perkataan Suho membuat Luhan terkejut. Xiumin tersenyum kearah Luhan sekarang. Luhan semakin malu dan semburat warna merah terus saja berada diwajah Luhan. "Lalu apakah Sehun menerimanya? Menerima keputusan bahwa Xiumin lebih memilih Luhan hyung daripada Sehunnie." Pertanyaan Chanyeol membuat Xiumin angkat bicara sekarang.

"Tentu saja dia menerimanya. Dia menerima dengan lapang dada. Sehun berkata kepadaku, 'kalau itu sudah menjadi pilihan noona aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Usahaku akan sia-sia melawan keputusanmu. Tapi tetap saja aku selalu mencintaimu noona.' Itulah yang dia katakan kepadaku."

"Aku tidak menyangka bahwa maknae kita begitu bijaksana sekali." Puji Chanyeol.

"Tapi aku begitu bodoh bisa mencintai orang seperti Luhan."

Perkataan Xiumin membuat mereka berempat kaget. Terutama bagi Luhan. Dia seperti merasa tertimpa sebuah batu seberat berton-ton sekarang.

"Waeyo? Mengapa kau berkata seperti itu eunni?"

"Dia telah mengambil kalung yang begitu berharga bagiku. Tanpa kalung itu aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kalung itu seperti sebuah nyawa bagiku. Jadi dengan kata lain Luhan telah mengambil nyawaku yang satunya."

"Lalu dimana kalung itu berada sekarang?"

"Dia terlihat begitu lemah. Apakah karena kalungnya tidak ada?"

"Mengapa Luhan hyung mengambil kalung itu?"

"Apakah Luhan hyung hanya memanfaatkan eunni untuk mendapatkan kalung itu? Apakah eunni masih mencintainya sampai sekarang?"

"Yakk pertanyaan kalian mengapa begitu banyak?"

Xiumin hanya terkekeh mendengar mereka semua tertarik dengan cerita ini. Xiumin menggenggam tangan Suho. "Gwaenchana Suho-yah. Pertanyaan seperti itu sudah wajar." Suho menarik napasnya panjang. Xiumin meneruskan kembali ceritanya.

"Aku sekarang tidak tahu kalung itu dimana. Tubuhku lemah karena memang kalung itu tidak ada. Aku tidak tahu mengapa Luhan mengambil kalung itu. Tentang memanfaatkanku, sepertinya itu tidak mungkin. Luhan begitu mencintaiku. Sampai sekarang aku masih mencintainya. Meskipun dia sudah membuatku tergeletak lemah seperti ini aku masih tetap mencintainya. Mungkin ada sesuatu yang membuat dia sampai mengambil kalungku."

"Luhan hyung begitu mencintaimu noona. Tapi dia sudah mati dan sekarang hanya ada reincarnasi darinya saja." Chanyeol menunjuk kearah Luhan. Xiumin hanya tersenyum manis mendengar ucapan Chanyeol.

"Noona kau semakin pucat saja. Lebih baik sekarang kau kembali kerumah saja. Aku akan mengantarmu pulang."

Xiumin mengangguk pelan kearah Suho. "Eunni bisa istirahat disini. Aku bisa menjaganya. Aku tidak mau eunni pergi." Baekhyun mulai merengek. "Dia tidak bisa tinggal lebih lama disini. Tubuhnya sudah sangat lemah. Bila dia tinggal lebih lama lagi disini, kemungkinan noona akan mencair. Lagipula sayapnya sekarang butuh perawatan. Sayapnya mulai mencair. Disini kau tidak akan bisa merawatnya." Perkataan Suho membuat mereka semua terdiam.

"Mencair? Maksud hyung, Xiumin noona akan meninggal bila dia terus berada disini?" Pertanyaan Sehun membuat Chanyeol, Luhan dan Baekhyun membulatkan matanya. Suho mengangguk pelan. "Benar. Suhu tubuh noona tidak cocok dengan suhu disini."

"Aku akan mencari kalung itu." Perkataan Luhan membuat semua mata tertuju kepadanya. "Bila aku bisa menemukan kalung itu apakah dia bisa diselamatkan?" Tanya Luhan. "Tentu saja. Kalung itu adalah nyawa baru bagi noona sekarang."

"Aku juga akan membantu Luhan hyung mencari kalung itu." Suara berat Chanyeol terdengar.

"Aku juga akan membantu. Meskipun aku seorang yeoja tapi aku kuat." Chanyeol tertawa kecil mendengar ucapan Baekhyun. Baekhyun memukul Chanyeol dengan keras membuat Chanyeol meringis kesakitan. "Meskipun aku tidak tahu apa-apa soal kalung itu, tapi aku akan ikut mencari kalung itu." Suho menghela napas beratnya. "Baiklah jika memang itu adalah pilihan kalian. Sebelumnya aku akan membawa kembali noona kerumah." Mereka berempat menganggukan kepala bersamaan. "Kita akan menunggumu kembali kesini." Suho kemudian pergi meninggalkan rumah Baekhyun sekarang.
-
-
-
-
Sudah seminggu semenjak kepergian Suho membawa pulang Xiumin kembali kerumah. Mereka berempat terus menunggu kedatangan Suho dengan perasaan yang khawatir dan penasaran akan bentuk kalung yang akan mereka cari. "Mengapa Suho oppa belum kembali juga? Aku begitu mengkhawatirkannya sekarang? Bagaimana dengan keadaan Xiumin eunni juga?" Kata-kata itu yang terus saja Baekhyun keluarkan. "Kita semua sama sepertimu Baekhyun-ah. Kita juga mengkhawatirkan keadaan Suho hyung dan Xiumin noona." Chanyeol merangkul pundak Baekhyun hanya sekedar membuatnya nyaman.

"Mengapa wajah kalian begitu kusut?" Perkataan itu membuat mereka berempat menoleh ke sumber suara. "Hyung." "Oppa." Suho tersenyum dan menghampiri mereka berempat. "Mianhae sudah membuat kalian khawatir." Baekhyun menghampiri Suho dan memeluknya. Suho dan Chanyeol begitu terkejut melihat perlakuan Bakehyun yang tiba-tiba.

"Oppa, aku begitu mengkhawatirkanmu. Bagaimana dengan Xiumin eunni? Apakah dia baik-baik saja?"

"Mianhae Baekhyun-ah. Aku sudah membuatmu khawatir. Noona baik-baik saja sekarang. Dia hanya perlu istirahat lebih lama untuk mengembalikan tubuhnya sehat kembali."

Baekhyun melepaskan pelukannya. "Benarkah? Lalu bagaimana dengan sayapnya?"

"Sayapnya...." Suho menggantungkan ucapannya membuat mereka berempat semakin penasaran dengan keadaan Xiumin. "Apakah sayapnya semakin mencair sekarang?" Pertanyaan Luhan membuat Baekhyun dan Chanyeol membulatkan mata mererka.

"Kau jangan membohongi kami hyung. Keadaan Xiumin noona sekarang begitu buruk bukan. Sayapnya sebentar lagi akan menghilang karena terus mencair setiap hari." Suho membulatkan matanya mendengar Sehun berkata seperti itu. "Aku dan Luhan hyung sudah tahu keadaan Xiumin noona bagaimana. Kau tidak bisa membohongi kita berdua hyung." Lanjut Sehun.

"Kau tahu dari mana bahwa keadaan Xiumin noona seperti itu Sehun?"

"Aku juga tidak tahu. Setiap malam aku selalu melihat Xiumin noona dalam pikiranku. Dan Luhan hyung juga memiliki perasaan yang sama juga meskipun dia tidak bisa melihatnya. Dia bisa merasakannya."

"Mengapa kau tidak memberitahu kami Sehun? Apakah kau tidak menganggap kami ada?"

"Bukan seperti itu noona. Aku dan Luhan hyung menyembunyikan kenyataan ini dari kalian berdua karena aku dan Luhan hyung belum pasti dengan semua yang aku lihat dan Luhan hyung rasakan tentang keadaan Xiumin noona sekarang."

"Meskipun begitu kau seharusnya tetap memberitahu kami Sehun. Luhan hyung juga."

"Sudahlah kalian semua jangan bertengkar. Ini semua kesalahanku. Mianhae aku tidak berkata jujur kepada kalian tadi. Yang dikatakan Sehun benar. Keadaan Xiumin noona sekarang lebih buruk."

"Kau harus menjelaskan semuanya oppa. Kau sudah membuatku dan Chanyeol kesal. Kau juga Sehunnie dan Luhan hyung."

"Mianhae Baekhyun-ah. Aku hanya tidak ingin kau lebih khawatir lagi. Aku akan menceritakan semuanya kepada kalian."
-
-
-
-

Mian klo chapter 3 nya agak aneh. Pas lanjutin nih cerita kgag ada imajinasinya sama sekali x_x

Sepertinya nih cerita kgag tahu bakalan dilanjut apa kgag. Tergantung mood dan imajinasi buat lanjutin nih cerita. Klo penasaran ditunggu aje ye sampe garing xD

Pai~pai~ *aegyeo bareng Xiumin oppa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar