Snow Angel
-Chapter 3-
"Sepertinya aku harus menarik
kata-kata ku ke Chanyeol tentang malaikat bersayap es. Dan aku benar-benar gila
sekarang mempercayai perkataannya bila malaikat bersayap es itu memang benar
adanya."
Rate : T
Genre : romance, fantasi
Main castnya bisa dilihat dicerita :3
siapa aja yang main :v
Warning : hanya sebuah imajinasi belaka,
GS!, typo *maybe*, bila gag suka jangan baca!! No bash"-an!!
-Happy reading-
Suho
kini memasang wajah seriusnya. Dia memulai bercerita siapa dia, siapa Xiumin,
dan tentang kehidupannya. Mereka berempat juga sama memasang wajah yang tidak
kalah serius seperti Suho. Mereka berempat begitu fokus mendengarkan cerita
Suho. "Aku tidak menyangka bahwa Luhan hyung dan Sehun adalah reincarnasi
dari seorang malaikat juga. Aku begitu iri." Chanyeol melipat tangan
didada. Sedikit memasang wajah cemberut. "Yakk aku juga tidak tahu kalau
aku dan Sehun adalah reincarnasi seorang malaikat." Kini Luhan angkat
bicara. "Wahh...sepertinya Luhan hyung dan Sehunnie harus bersaing
mendapatkan Xiumin-ssi." Baekhyun terkekeh. Luhan dan Sehun terlihat
begitu malu. "Tapi siapa yang akan Xiumin-ssi pilih diantara mereka berdua
sebelum mereka dibunuh?" Wajah Chanyeol tiba-tiba berubah menjadi serius.
Menghilangkan rasa cemburunya pada Luhan dan Sehun yang tadi.
Xiumin
mengangkat wajahnya sekarang. Menoleh kearah Suho sebentar. "Luhan hyung.
Noona memilih Luhan hyung sebagai kekasihnya." Perkataan Suho membuat
Luhan terkejut. Xiumin tersenyum kearah Luhan sekarang. Luhan semakin malu dan
semburat warna merah terus saja berada diwajah Luhan. "Lalu apakah Sehun
menerimanya? Menerima keputusan bahwa Xiumin lebih memilih Luhan hyung daripada
Sehunnie." Pertanyaan Chanyeol membuat Xiumin angkat bicara sekarang.
"Tentu
saja dia menerimanya. Dia menerima dengan lapang dada. Sehun berkata kepadaku,
'kalau itu sudah menjadi pilihan noona aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Usahaku akan sia-sia melawan keputusanmu. Tapi tetap saja aku selalu
mencintaimu noona.' Itulah yang dia katakan kepadaku."
"Aku
tidak menyangka bahwa maknae kita begitu bijaksana sekali." Puji Chanyeol.
"Tapi
aku begitu bodoh bisa mencintai orang seperti Luhan."
Perkataan
Xiumin membuat mereka berempat kaget. Terutama bagi Luhan. Dia seperti merasa
tertimpa sebuah batu seberat berton-ton sekarang.
"Waeyo?
Mengapa kau berkata seperti itu eunni?"
"Dia
telah mengambil kalung yang begitu berharga bagiku. Tanpa kalung itu aku tidak
bisa berbuat apa-apa. Kalung itu seperti sebuah nyawa bagiku. Jadi dengan kata
lain Luhan telah mengambil nyawaku yang satunya."
"Lalu
dimana kalung itu berada sekarang?"
"Dia
terlihat begitu lemah. Apakah karena kalungnya tidak ada?"
"Mengapa
Luhan hyung mengambil kalung itu?"
"Apakah
Luhan hyung hanya memanfaatkan eunni untuk mendapatkan kalung itu? Apakah eunni
masih mencintainya sampai sekarang?"
"Yakk
pertanyaan kalian mengapa begitu banyak?"
Xiumin
hanya terkekeh mendengar mereka semua tertarik dengan cerita ini. Xiumin
menggenggam tangan Suho. "Gwaenchana Suho-yah. Pertanyaan seperti itu
sudah wajar." Suho menarik napasnya panjang. Xiumin meneruskan kembali
ceritanya.
"Aku
sekarang tidak tahu kalung itu dimana. Tubuhku lemah karena memang kalung itu
tidak ada. Aku tidak tahu mengapa Luhan mengambil kalung itu. Tentang
memanfaatkanku, sepertinya itu tidak mungkin. Luhan begitu mencintaiku. Sampai
sekarang aku masih mencintainya. Meskipun dia sudah membuatku tergeletak lemah
seperti ini aku masih tetap mencintainya. Mungkin ada sesuatu yang membuat dia
sampai mengambil kalungku."
"Luhan
hyung begitu mencintaimu noona. Tapi dia sudah mati dan sekarang hanya ada
reincarnasi darinya saja." Chanyeol menunjuk kearah Luhan. Xiumin hanya
tersenyum manis mendengar ucapan Chanyeol.
"Noona
kau semakin pucat saja. Lebih baik sekarang kau kembali kerumah saja. Aku akan
mengantarmu pulang."
Xiumin
mengangguk pelan kearah Suho. "Eunni bisa istirahat disini. Aku bisa
menjaganya. Aku tidak mau eunni pergi." Baekhyun mulai merengek. "Dia
tidak bisa tinggal lebih lama disini. Tubuhnya sudah sangat lemah. Bila dia
tinggal lebih lama lagi disini, kemungkinan noona akan mencair. Lagipula
sayapnya sekarang butuh perawatan. Sayapnya mulai mencair. Disini kau tidak
akan bisa merawatnya." Perkataan Suho membuat mereka semua terdiam.
"Mencair?
Maksud hyung, Xiumin noona akan meninggal bila dia terus berada disini?"
Pertanyaan Sehun membuat Chanyeol, Luhan dan Baekhyun membulatkan matanya. Suho
mengangguk pelan. "Benar. Suhu tubuh noona tidak cocok dengan suhu
disini."
"Aku
akan mencari kalung itu." Perkataan Luhan membuat semua mata tertuju
kepadanya. "Bila aku bisa menemukan kalung itu apakah dia bisa
diselamatkan?" Tanya Luhan. "Tentu saja. Kalung itu adalah nyawa baru
bagi noona sekarang."
"Aku
juga akan membantu Luhan hyung mencari kalung itu." Suara berat Chanyeol
terdengar.
"Aku
juga akan membantu. Meskipun aku seorang yeoja tapi aku kuat." Chanyeol
tertawa kecil mendengar ucapan Baekhyun. Baekhyun memukul Chanyeol dengan keras
membuat Chanyeol meringis kesakitan. "Meskipun aku tidak tahu apa-apa soal
kalung itu, tapi aku akan ikut mencari kalung itu." Suho menghela napas
beratnya. "Baiklah jika memang itu adalah pilihan kalian. Sebelumnya aku
akan membawa kembali noona kerumah." Mereka berempat menganggukan kepala
bersamaan. "Kita akan menunggumu kembali kesini." Suho kemudian pergi
meninggalkan rumah Baekhyun sekarang.
-
-
-
-
Sudah
seminggu semenjak kepergian Suho membawa pulang Xiumin kembali kerumah. Mereka
berempat terus menunggu kedatangan Suho dengan perasaan yang khawatir dan
penasaran akan bentuk kalung yang akan mereka cari. "Mengapa Suho oppa
belum kembali juga? Aku begitu mengkhawatirkannya sekarang? Bagaimana dengan
keadaan Xiumin eunni juga?" Kata-kata itu yang terus saja Baekhyun
keluarkan. "Kita semua sama sepertimu Baekhyun-ah. Kita juga
mengkhawatirkan keadaan Suho hyung dan Xiumin noona." Chanyeol merangkul
pundak Baekhyun hanya sekedar membuatnya nyaman.
"Mengapa
wajah kalian begitu kusut?" Perkataan itu membuat mereka berempat menoleh
ke sumber suara. "Hyung." "Oppa." Suho tersenyum dan
menghampiri mereka berempat. "Mianhae sudah membuat kalian khawatir."
Baekhyun menghampiri Suho dan memeluknya. Suho dan Chanyeol begitu terkejut
melihat perlakuan Bakehyun yang tiba-tiba.
"Oppa,
aku begitu mengkhawatirkanmu. Bagaimana dengan Xiumin eunni? Apakah dia
baik-baik saja?"
"Mianhae
Baekhyun-ah. Aku sudah membuatmu khawatir. Noona baik-baik saja sekarang. Dia
hanya perlu istirahat lebih lama untuk mengembalikan tubuhnya sehat
kembali."
Baekhyun
melepaskan pelukannya. "Benarkah? Lalu bagaimana dengan sayapnya?"
"Sayapnya...."
Suho menggantungkan ucapannya membuat mereka berempat semakin penasaran dengan
keadaan Xiumin. "Apakah sayapnya semakin mencair sekarang?"
Pertanyaan Luhan membuat Baekhyun dan Chanyeol membulatkan mata mererka.
"Kau
jangan membohongi kami hyung. Keadaan Xiumin noona sekarang begitu buruk bukan.
Sayapnya sebentar lagi akan menghilang karena terus mencair setiap hari."
Suho membulatkan matanya mendengar Sehun berkata seperti itu. "Aku dan
Luhan hyung sudah tahu keadaan Xiumin noona bagaimana. Kau tidak bisa
membohongi kita berdua hyung." Lanjut Sehun.
"Kau
tahu dari mana bahwa keadaan Xiumin noona seperti itu Sehun?"
"Aku
juga tidak tahu. Setiap malam aku selalu melihat Xiumin noona dalam pikiranku.
Dan Luhan hyung juga memiliki perasaan yang sama juga meskipun dia tidak bisa
melihatnya. Dia bisa merasakannya."
"Mengapa
kau tidak memberitahu kami Sehun? Apakah kau tidak menganggap kami ada?"
"Bukan
seperti itu noona. Aku dan Luhan hyung menyembunyikan kenyataan ini dari kalian
berdua karena aku dan Luhan hyung belum pasti dengan semua yang aku lihat dan
Luhan hyung rasakan tentang keadaan Xiumin noona sekarang."
"Meskipun
begitu kau seharusnya tetap memberitahu kami Sehun. Luhan hyung juga."
"Sudahlah
kalian semua jangan bertengkar. Ini semua kesalahanku. Mianhae aku tidak
berkata jujur kepada kalian tadi. Yang dikatakan Sehun benar. Keadaan Xiumin
noona sekarang lebih buruk."
"Kau
harus menjelaskan semuanya oppa. Kau sudah membuatku dan Chanyeol kesal. Kau
juga Sehunnie dan Luhan hyung."
"Mianhae
Baekhyun-ah. Aku hanya tidak ingin kau lebih khawatir lagi. Aku akan
menceritakan semuanya kepada kalian."
-
-
-
-
Mian klo chapter 3 nya agak aneh. Pas
lanjutin nih cerita kgag ada imajinasinya sama sekali x_x
Sepertinya nih cerita kgag tahu bakalan
dilanjut apa kgag. Tergantung mood dan imajinasi buat lanjutin nih cerita. Klo
penasaran ditunggu aje ye sampe garing xD
Pai~pai~ *aegyeo bareng Xiumin oppa*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar