“Masa lalu yang sudah dilupakan
kini muncul kembali menyerang kehidupan yang baru saja dimulai – Kim
Minseok/Xiumin.”
“Cinta datang dari hal yang tak
terduga – Oh Sehun.”
“Aku menyesal telah melepaskan mu karena ke-egois-an belaka – Xi
Luhan.”
===Little Memories===
Chapter 3 : Xi Luhan
Mengapa
sekarang baozi semakin dekat dengan Sehun? Mengapa dia begitu perhatian sekali
dengannya? Apakah mereka memang sedang dekat sekarang? Aishh….aku begitu
frustasi setiap hari melihat kedekatan mereka berdua. Aku dan Sehun sampai
sekarang masih memiliki status hubungan berpacaran. Rasa cemburu? Tentu saja
ada rasa cemburu yang aku rasakan. Tapi bukan terhadap Sehun yang dekat dengan
baozi, tetapi sebaliknya, aku cemburu bila melihat baozi begitu dekat dengan
Sehun. Aku akui sekarang aku sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap
Sehun. Semenjak pertemuan pertama ku dengan baozi dulu, saat dia menjadi anak
baru dikelas ku, perasaan yang dulu muncul kembali. Aku kembali menyukainya.
Perasaan suka ku terhadap baozi telah muncul kembali. Aku begitu mencintainya.
Hanya aku yang berhak memiliki baozi. Baozi ku, tidak ada yang boleh
memilikinya kecuali aku.
Hari ini
benar-benar membuatku muak melihat kedekatan mereka. Bagaimana tidak? Sehun
terus saja bermanja-manja ria dengan baoziku. Dan yang tidak habis pikir,
mengapa baozi terima saja perlakuan manja dari Sehun. Lebih baik aku pergi dari
kelas ini daripada nanti aku mulai meluapkan emosiku terhadap Sehun.
“Sehun-ah…aku pergi dulu.
Sepertinya ini waktu yang tepat untuk berbicara dengan Luhan tentang masalahmu
kemarin.”
“Baiklah hyung.”
Yahh disini
lah aku sekarang. Diperpustakaan. Tempat yang paling aku sukai. Tempat yang
selalu damai untuk tidur siang. Tapi sebelum aku bisa memulai tidur siang ku,
aku melihat baozi berjalan masuk kedalam perpustakaan. Aku begitu senang
melihat dia tidak bersama dengan Sehun. “Baozi…” aku memanggilnya dengan keras
membuat penghuni seluruh perpustakan melihat kearah ku dan secara bersamaan
mereka menyuarakan ‘sshhhtt’ kepadaku. Aku hanya tersenyum seraya meminta maaf
atas perlakuanku tadi. Aku kembali focus pada baozi. Aku tidak mengira kalau
dia sekarang sudah ada disampingku.
“Apakah kau ingin tidur siang
lu?”
“Ya. Wae?”
“Aku hanya ingin menanyakan
beberapa pertanyaan untuk mu.”
“Kau ingin bertanya apa padaku?
Jangan bilang kalau ini soal Sehun.”
“Ya memang ini soal Sehun. Ahh
bukan. Ini soal kejelasan hubungan mu dengan Sehun.”
“Pergilah. Aku sedang tidak ingin
membicarakan dia sekarang.”
Aku mulai
menutup kedua mataku. Sekarang telingaku tidak ingin mendengar namanya. Apalagi
pikiran ku yang tidak ingin memikirkan namanya. Aishh…mengapa dia perhatian
sekali dengan Sehun?
“Lu….aku tahu kau hanya pura-pura
tidur saja. Aku hanya ingin membantu Sehun agar dia tidak bersedih lagi. Dia
begitu sedih melihat sikapmu tiba-tiba berubah dingin padanya.” Aku bangun dari
tidur ku. Menatap baozi dengan malas. Kemudian memalingkan muka ku kearah lain.
Aku bosan mendengar baozi terus saja menyebut namanya.
“Kau…apakah kau tidak melihat
kearah ku juga baozi? Apakah kau tidak mengetahui mengapa aku seperti ini
padanya? Bukankah dulu kau selalu mengerti bila aku berubah sikap kau langsung
mengetahui penyebabnya.”
“Apakah kau memiliki masalah lu?
Mengapa kau tidak bercerita kepadaku?”
“Lihat sekarang! Apakah sekarang
kau terlalu dekat dengan Sehun sampai kau tidak memperhatikan ku juga?
Sepertinya Sehun menyukaimu baozi. Baiklah aku akan berbicara padanya.”
Aku berdiri dari tempat ku. “Kau
ingin berbicara apa padanya?” aku menoleh kearah baozi. Melihat wajahnya yang
begitu mengkhawatirkan keadaan Sehun. Aku benar-benar muak. Aku benci
melihatnya.
“Meluruskan hubungan ku dengan
Sehun.” jawabku datar. Aku merasakan tangannya menggenggam tanganku. Aku
kembali duduk. “Wae? Apakah kau akan menahan ku sekarang?” baozi menyandarkan
kepalanya dibahuku. Aku terkejut sesaat dengan perlakuannya.
“Aku tahu kau bersikap seperti
ini karena kau cemburu bukan? Kau pasti akan memutuskan Sehun sekarang. Mianhae
Lu. Bukannya aku tidak memperhatikan mu, aku tahu maksud dari sikapmu yang
dingin terhadap Sehun. Tapi aku tetap diam. Setiap kali aku melihat Sehun sedih
karena sikap dinginmu padanya membuatku begitu kasihan melihatnya. Dia benar-benar
begitu sedih Lu.”
Aku menatap
baozi lama. Wajah yang selalu aku rindukan. Senyum manis yang selalu terukir
diwajah manisnya. Semuanya. Semua yang ada didirimu aku begitu merindukannya.
Aku memalingkan wajahku kearah lain. Kembali menyusuri pikiran ku yang dulu.
Pikiran yang berusaha untuk aku lupakan.
-Flashback-
Aku berjalan
sambil menarik tangan Xiumin dengan erat. “Kita mau kemana Lu? Sebentar lagi
kelas akan dimulai.” Dia terus saja berbicara dan itu membuatku muak. “Bisakah
kau berhenti berbicara Xiumin? suaramu begitu menyakiti telingaku!” Perkataan ku
sukses membuatnya langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
Sampai di
belakang sekolah, aku langsung melepaskan tangannya. Aku melihat dia mengelus
pergelangan tangannya yang terlihat merah akibat aku menariknya tadi. Sepertinya
dia kesakitan? Tapi aku tidak peduli sekarang.
“Kita akhiri hubungan kita saja
Xiumin. Aku tidak ingin melihatmu lagi.”
“Wae? Mengapa kau memutuskan
hubungan kita Lu? Aku tidak ingin kita putus. Aku mohon padamu Lu. Jangan
memutuskan hubungan kita. Jangan pergi meninggalkan ku Lu.”
“Pergilah Xiumin. Aku sudah tidak
ingin melihatmu lagi.”
“Apa alasan mu memutuskan
hubungan kita ini?”
“……”
“Lu…”
“Jangan lagi memanggil namaku.
Dan jangan lagi menampakkan dirimu dihadapan ku. Aku tidak ingin melihatmu
lagi. Aku membencimu.”
Setelah
perkataan terakhirku keluar aku langsung pergi meninggalkannya. Aku tidak
peduli dia menangis atau tidak yang jelas sekarang aku sudah tidak ingin
melihatnya lagi.
-Flashback End-
Aku menutup
mataku memikirkan hal yang dulu aku lakukan terhadapnya. Rasa menyesal sekarang
sedang menyelimutiku. Menyesal telah menyakitimu dan melepaskan mu begitu saja.
“Yaaak Luhan! Mengapa dari tadi kau hanya diam saja? lalu bagaimana sekarang?”
aku kembali menatapnya. Menatap kedua matanya.
“Seandainya dulu aku meminta maaf
lebih cepat padamu, apakah kau akan memaafkan ku baozi?”
“Minta maaf? Tentu saja aku
memaafkanmu. Memang awalnya aku begitu membencimu saat kau memutuskan ku, tapi
setiap kali aku membencimu setiap kali itu juga rasa cintaku begitu besar
terhadapmu. Meskipun aku berhasil melupakan mu, tapi perasaan ku terhadapmu
masih belum bisa aku hilangkan dari hatiku.”
“Aku menyesal baozi. Sangat menyesal.”
“Sampai sekarang aku masih
mengingat pertanyaan ku saat itu, ‘apa alasanmu memutuskan hubungan kita ini?’
aku tidak tahu mengapa pertanyaan itu tidak bisa aku hilangkan sampai sekarang
dari otakku.”
“Apakah kau ingin tahu alasan
dibalik aku memutuskan hubungan kita dulu?”
“Tentu saja. Alasan mu itu yang
selalu membuat ku penasaran.”
“Saat itu aku tidak benar-benar
menyukai mu baozi. Pada saat aku menyatakan perasaan ku padamu, itu hanya
sebuah taruhan belaka antara aku dan teman-temanku. Bila aku bisa menjadikan mu
kekasihku maka aku akan menang. Dan tanpa diduga kau menerimanya.”
“Tentu saja aku langsung
menerimamu karena sejak pertama melihatmu aku sudah menyukaimu. Aku begitu
terkejut saat kau menyatakan perasaan mu padaku. Dan tanpa pikir panjang aku
pun langsung menerimamu menjadi kekasihku.”
“Tapi mengapa kau masih bersikap
baik padaku meskipun aku tidak peduli padamu sedikitpun? Aku yang selalu saja
memutuskan saat kapan kita akan keluar. Aku yang selalu memutuskan kau harus
menemuiku kapan. Aku yang selalu memutuskan semuanya tanpa peduli pandapatmu
lebih dulu. Dan kau hanya diam saja menerima semua keputusanku.”
“Aku diam karena memang aku tidak
bisa melawan sikap egoismu Lu. Sikap mu yang keras kepala juga, aku tidak bisa
melawannya. Sifatmu begitu keras. Aku hanya tidak ingin hubungan kita menjadi
rusak karena masalah sepele. Jadi aku memilih untuk diam dan menerima semua
keputusanmu itu.”
“Jadi dulu aku hanya bersikap
seperti anak kecil?”
“Benar. Bisa dibilang begitu.
Bahkan sekarang sifat egoismu tidak hilang juga. Kau seharusnya memikirkan
perasaan Sehun. Jangan membuat dia sedih seperti apa yang kau lakukan kepadaku
dulu. Setidaknya kau harus berbicara yang sejujurnya pada Sehun.”
“Baiklah aku akan mengatakan sejujurnya pada Sehun. Meskipun
itu membuat dia sedih dan mungkin dia akan terkejut bila aku mengatakan yang
sebenarnya padanya.”
“Terkejut? Mengapa Sehun terkejut dengan perkataanmu?”
“Baiklah aku akan mengatakan terlebih dahulu padamu. Aku
menyukaimu baozi. Maukah kau kembali melanjutkan hubungan kita yang dulu?”
“Yakk! Apakah hal itu yang akan kau katakana kepada Sehun?”
“Iya. Itu yang akan aku katakana kepadanya. Apakah kau tidak
menyukai perkataanku tadi?”
“Kau benar-benar rusa bodoh. Tentu saja aku menyukainya. Dan
aku mau melanjutkan hubungan kita.”
Aku tersenyum dan memeluknya. Mulai sekarang aku tidak akan
menyia-nyiakan mu lagi baozi. Kau adalah milikku. Kau adalah segalanya bagiku.
Sekarang dan selamanya kita akan selalu bersama.
“Saranghae rusa bodoh.”
“Nado saranghae baozi.”
Aku dan
Minseok kembali ke kelas setelah mendengar bel masuk berbunyi. Aku mengambil
posisi duduk kembali kesemula. Duduk sebangku dengan Sehun. Aku melirik kearah
Sehun sebentar. Dia terlihat terkejut saat aku duduk bersebelahan dengannya.
Aku memberikan sebuah senyum pada Sehun. Senyum seperti biasa yang selalu aku
nampakkan padanya.
Beruntung
sepertinya Cha seonsaengnim akan sedikit terlambat memasuki kelas. Kesempatan
ini aku gunakan untuk berbicara pada Sehun. Sebelum semuanya terlambat.
“Sehunnie…aku minta maaf selama
ini telah bersikap dingin dan tak peduli padamu.”
“Mwo? Luhan hyung berkata apa
tadi? aku tidak mendengarnya.”
“Bodoh! Memang telingamu kemana
huh? Aku tadi berkata maaf padamu. Aku minta maaf atas sikapku yang kelewat
dingin dan tak peduli denganmu.”
“Oohhh…iya hyung. Aku sudah
memaafkanmu.”
Aku terkejut
saat melihat ada sebuah senyum terukir diwajah Sehun. Sehun yang biasanya memasang
wajah dingin tanpa pernah tersenyum sekarang menampakkan senyuman padaku.
“Kau tersenyum Sehunnie?”
“Hyung pasti terkejut kan saat
melihatnya?”
“Tentu saja terkejut. Sehunnie
yang biasanya memasang wajah dingin sekarang tersenyum manis padaku. Siapa
orang yang sudah membuatmu seperti itu?”
“Sebenarnya hyung ada yang ingin
aku katakana padamu. Ini tentang orang yang sudah membuatku tersenyum.
Sepertinya aku menyukainya hyung. Orang itu membuatku merasa nyaman.”
“Aku juga Sehunnie. Aku menyukai
seseorang juga.”
“Jadi kita sama-sama menyukai
seseorang hyung. Lalu hubungan kita lebih baik berakhir sampai disini. Kita
akan sama-sama menjalani kisah cinta dengan orang yang kita sukai.”
Kembali dia
menampakkan senyum manisnya padaku. Sepertinya sekarang predikat Sehun sebagai
namja dingin dan pendiam sudah hilang. Berganti dengan namja yang manis karena
senyum yang terukir diwajah dinginnya itu.
“Baiklah. Mulai sekarang kita
akan membahagiakan pasangan kita masing-masing.”
“Tentu saja.”
Tanpa disadari
aku dan Sehun sama-sama melihat kearah dimana Minseok sedang duduk sekarang.
Dia menoleh kearah ku dan Sehun. Menampakkan senyum manisnya. Senyum itu selalu
bisa membuatku bahagia dan merasa nyaman berada didekatnya.
“Kau sudah menjadi milik ku
baozi. Selamanya.” – Luhan-
“Minseok hyung…sepertinya aku
tidak bisa melupakanmu. Aku pasti akan menjadikanmu pengganti Luhan hyung.
tunggulah waktu yang tepat saat aku akan menyatakan perasaaku pada mu hyung.” –Sehun-
-End-
Mian klo nih ff gaje nya sangat. .gag nyambung sama summery-nya bang Luhan -_- nih tangan yg kerja tp otak kgag konek sama sekali. . :v
Semoga readers suka ne meskipun nih ff gajenya kyk gitu. . :3
Pai~ Pai~ *aegyeo bareng Xiumin oppa*
Keren maksimal thor *.*)/\ penasaran siapa yang akhirnya berhasil mendapatkan aku #plakk eh Xiumin maksudnya #heheheh sequel dong thor T^T keep writing ne....!
BalasHapusdibuat sequel. .yahh boleh lah. .tp mgkn sequelnya jd bkln lama bgt. .jd mian klo blm nongol" sequelnya xD betewe thanks yes~ :)
HapusCakep cakep cakeeeepp bgt author-nim,,
BalasHapusduh aku suka bgt lumin couple eh ini xiuhunhan, astaga mereka ngerebutin si cute umin lagi,,
jebal aku tungguin sekuelnya ya thor, kamu keren bgt author-nim~ ^^
Hehehe makasih :) dari dulu emang suka xiuhunhan tp tetep aja esp ke lumin >///< sequel ya? Hemm aku bakalan buat deh klo waktunya lagi free yaa dan tamatin ff lumin yg lain wkwk gomawo~ ;)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus