Selasa, 30 Desember 2014

FF XiuHan -Frost- Chapter 1

Frost

-
-

This is story my hard OTP, XiuHan (Xiumin-Luhan)

Yaoi! Romance+Fantasi

-
-
-

No suka, no baca!! :p

~Xiuminshock~

-
-
-


“Pergi kau! Dasar monster!”

“Kau bukan manusia. Kau adalah monster!”

“Monster! Monster!”

“Kau bukan teman kami! Kau adalah monster!”

Aku terbangun dari sebuah mimpi buruk yang akhir-akhir ini terus datang disaat aku terlelap. Aku menghirup oksigen sedalam-dalamnya dan mengambil segelas air yang ku taruh dilaci samping tempat tidur ku. “Mengapa mimpi ini kembali menghampiriku?”  aku kembali menidurkan tubuh ku dan mencoba untuk terlelap lagi.

-
-

“Xiumin-ah..cepat bangun sayang. Kau mau terlambat di hari pertama mu masuk ke sekolah baru mu?”

Namja yang dipanggil Xiumin terbangun dengan mata masih tertutup. Masih tetap setia dia duduk di tempat tidurnya. “Iya ibu. Aku sudah bangun sekarang.”

“Cepatlah mandi dan bersiap-siap. Ibu akan menyiapkan sarapan untuk mu.”

“Iya ibu.”

Setelah selesai bersiap-siap Xiumin mulai turun dan memakan sarapannya. Dia tersenyum melihat hidangan yang tersaji di meja makan. Sepiring nasi goreng yang dibentuk kepala beruang lucu dengan sayur-sayuran dan telur mata sapi sebagai penghiasnya. “Ibu..aku bukan anak kecil lagi. Berhentilah membuat makanan yang dibentuk seperti boneka beruang ini.” Xiumin kemudian duduk dan meminum susunya. Ibu Xiumin –Kim Nana- ikut bergabung duduk di meja makan.

“Ternyata anak Ibu benar-benar sudah tumbuh menjadi seorang namja dewasa. Mengapa ibu masih menganggap mu seperti anak berumur 5 tahun, hmm?” Kim Nana tertawa menggoda anaknya.

“Ohh tolonglah ibu jangan terus menganggapku anak umur 5 tahun.”

“Baiklah. Memang anak ibu sekarang tumbuh menjadi namja dewasa.”

Xiumin tersenyum. Beberapa menit dia terdiam dan menatap ibunya dengan rasa takut. “Ibu..semalam aku bermimpi seperti itu lagi dan tadi saat aku mandi tanda ini tiba-tiba bersinar. Ini mengingatkan ku seperti kejadian yang dulu. Aku tidak mau kejadian itu terulang kembali.” Xiumin menunjukkan tanda berbentuk butiran salju yang ada dipergelangan tangan kirinya kepada Ibunya.

Kim Nana terdiam sejenak lalu menggenggam tangan Xiumin. “Xiumin-ah..kejadian seperti itu tidak akan terulang kembali sayang. Bukankah ayah mu dulu sudah mengajarkan mu untuk mengkontrol tanda itu bila tanda itu sedang bersinar disaat kau merasa emosional atau terdesak. Lagi pula sekarang semuanya sudah tidak ada lagi dan hanya tersisa kau saja yang menjadi penerusnya. Ibu harap kau tidak menunjukkan tanda itu kepada siapa pu atau jangan sampai tanda itu diketahui oleh orang lain.”

“Iya ibu. Aku mengerti.”

“Satu lagi, ibu berharap di sekolah baru mu ini kau bersikap biasa saja. Jangan terlalu takut untuk mencari teman seperti dulu.”

“Ibu tenang saja. Bukankah aku sudah bilang kalau aku akan hidup normal seperti manusia lainnya.”

“Itu baru anak ibu. Sekarang cepat selesai kan makan mu dan berangkatlah sebelum kau terlambat.”

“Iya ibu.”

-
-
-

Guru Lee memasuki ruang kelas dengan seorang namja yang mengikutinya dari belakang. Guru Lee memukul-mukulkan tongkatnya ke meja dan langsung disambut keheningan di dalam kelas yang sebelumnya kelas tersebut sangat ramai. “Hari ini kalian mendapatkan seorang teman baru. Saya mohon kalian jangan membuat kenakalan lagi dengan murid baru ini seperti yang selalu kalian lakukan dulu. Saya tidak ingin kelas ini, kelas yang merupakan tanggung jawab saya mendapat skor jelek lagi. Saya berharap kepada kalian semua untuk berteman dengan murid baru ini dengan senang hati. Kalian mengerti apa yang saya katakan?”

Semua murid serentak menjawab, “Iya kami mengerti.”

“Baiklah, sekarang perkenalkan dirimu Minseok.”

Namja itu tersenyum dan mengangguk pelan pada guru lee kemudian dia mulai memperkenalkan dirinya di depan kelas. “Perkenalkan nama ku Kim Minseok. Aku pindahan dari Beijing. Senang bertemu dengan kalian dan mohon bantuannya.”

Suana kelas hanya hening. Tak ada suara sambutan dari penghuni kelas. Minseok hanya tersenyum seperti orang bodoh. “Baiklah Kim Minseok kau duduk dikursi belakang sana.” Guru Lee menunjuk kursi Minseok dengan tongkatnya. Minseok hanya mengangguk kemudian dia berjalan ke tempat duduknya. “Baiklah sambil menunggu guru Cho datang, kalian bisa belajar sendiri. Saya tinggal dulu.”

Setelah guru Lee pergi, kelas kembali ramai. Minseok yang kaget hanya bisa melongo melihatnya. “Maaf bila kau tidak nyaman dengan kelas ini. Perkenalkan nama ku Kris. Aku ketua kelas disini.” Minseok tersenyum. “Tidak apa-apa Kris. Aku hanya terkejut melihat sikap kalian yang tiba-tiba seperti ini. Berbeda pada saat aku memperkenalkan diri ku tadi di depan kelas.”

“Aku berharap kau tidak marah dengan sikap kami tadi.” Tiba-tiba suara namja terdengar dari belakang Minseok. Minseok yang sedikit terkejut menoleh perlahan ke belakang dan mendapati ada dua orang namja yang sekarang sedang berdiri di belakangnya. “Perkenalkan nama ku Kai dan ini Sehun.” Minseok kembali tersenyum. “Senang bertemu dengan kalian berdua.”

Namja yang bernama Sehun tiba-tiba mengelus pelan pipi Minseok dan itu membuat Minseok kaget kemudian memundurkan badannya sedikit menjauh. Kai, Sehun dan Kris hanya tertawa kecil melihatnya. Kini wajah Minseok berubah menjadi merah. “Maafkan aku Minseok. Wajahmu bernar-benar terlihat sangat manis sebagai seorang namja. Aku kira saat kau masuk, kau adalah seorang yeoja.” Sehun tertawa lepas sekarang.

“Kau harus melindunginya Kris. Jangan sampai dia mengambilnya seperti dulu.”

“Apa maksud mu? Tentu saja aku akan melindungi anak buah ku karena aku adalah seorang ketua di kelas ini. Dan kau jangan menyamakan Minseok seperti itu bodoh.” Kris menjitak kepala Kai dan itu membuat Kai meringis kesakitan.

Minseok yang tidak tahu apa-apa kemudian mulai bertanya. “Apa yang kalian bicarakan? Siapa yang kalian maksud dengan dia?”

Mereka bertiga melihat ke arah Minseok sekarang. Sehun memasang wajah serius dan berbisik pada Minseok. “Nanti saat istirahat aku akan memberitahu mu siapa dia Minseok. Tapi setelah kau tahu dia, kau jangan mencoba mendekatinya. Dia berbahaya.” Minseok hanya diam dan memandang kearah Sehun, Kai dan Kris secara bergantian.

-
-
-

Istirahat makan siang, mereka berempat kini berkumpul di kantin. “Minseok lebih baik kau duduk di samping Kris saja.” Ucap Sehun dan Minseok hanya mengangguk. “Jadi mana yang kalian sebut dengan ‘dia’ di kelas tadi?” Sehun menyenggol lengan Kai saat Kai sedang menikmati makan siangnya. “Mengapa harus aku? Kau saja. Bukankah kau yang bilang akan memberitahunya.” Kai melanjutkan melahap makan siangnya. “Biar aku aku saja yang memberitahunya.” Kris meletakan sendoknya dan mulai melihat ke sekeliling kantin mancari ‘dia’. Kris memandang kearah Minseok. “Dia tidak ada. Dia tidak datang ke kantin.” Kai dan Sehun saling memadang. “Benarkah dia tidak datang?” Minseok yang awalnya sangat bersemangat ingin tahu siapa ‘dia’ tiba-tiba berubah menjadi lemas. “Padahal aku ingin tahu siapa ‘dia’ yang kalian maksud.” Kris menepuk pelan punggung Minseok. “Masih ada hari besok Minseok. Kau sabarlah.” Minseok tekejut dengan apa yang Kris lakukan tadi. ‘Mengapa pergelangan tangan ku terasa panas?’ Minseok melihat tanda yang ada di pergelangan tangan sebelah kirinya bersinar. Minseok terkejut dan langsung berdiri. “Maaf aku pergi duluan.” Minseok langsung berlari meninggalkan mereka bertiga yang kebingungan dengan sikap Minseok.

-
-

Aku berlari kencang menuju atap sekolah. Dengan cepat aku berlari. Setelah sampai aku melihat tanda itu bersinar terus. “Apa yang harus aku lakukan? Mengapa sinar ini tidak mau padam?” Aku menggosok dengan kuat tanda itu sampai pergelangan tangan ku memerah. “Apa yang kau lakukan? Percuma saja tanda itu tidak akan hilang begitu saja dengan menggosok seperti itu.” Aku langsung mengedarkan pandangan ku mencari sumber suara itu. Aku langsung menyembunyikan tanda itu. Meskipun takut aku tetap akan mencari tahu suara siapa itu. Dia telah melihat tanda ini.

“Kau siapa? Kau ada dimana? Tunjukkan dirimu.”

“Apakah kau ketakutan sekarang? Kau takut karena tanda itu telah diketahui oleh orang lain bukan. Percuma saja aku sudah melihatnya.”

Aku menoleh kebelakang dan melihat seorang namja kurus berambut merah maroon sedang berjalan menghampiriku. ‘Dia siapa? Mengapa dia tahu tentang hal ini?’ aku berjalan mundur perlahan.

“Kau siapa? Mengapa kau tahu tentang hal seperti ini?” namja itu hanya tersenyum mengejek kepadaku. ‘Aku benar-benar harus tenang agar aku bisa mengontrol tanda ini.’

“Mata mu berubah menjadi biru sekarang.”

Aku terkejut mendengar ucapannya. ‘Mataku berubah menjadi biru? Ohh tidak mengapa aku tidak bisa mengontrolnya. Dan sekarang aku sudah terpojok disini. ‘ aku merasakan tanda ini mulai membakar pergelangan tangan ku.

“Baru kali ini aku melihat seorang frost setelah sekian lama tidak melihatnya.” Namja kurus ini tiba-tiba meraih pergelangan tangan kiriku. “Apa yang kau lakukan? Lepaskan tangan ku.” Dia hanya memandangiku saja dan setelah beberapa detik dia menampakkan senyumnya kepadaku. Dia menggenggam tangan kiri ku dan secara tiba-tiba dia mencium kening ku. Aku benar-benar terdiam seperti batu. Tidak bisa bergerak, tidak bisa mengeluarkan suara apapun. Aku hanya bisa memandanginya saja. “Sekarang mata mu kembali normal.” Perasaan aneh apa ini? Mengapa tiba-tiba jangtung ku berdetak dengan cepat. Namja kurus itu melepaskan genggamannya dan sedikit mundur untuk memberi jarak dengan ku. Aku melihat tanda itu sudah tidak bersinar lagi dan aku merasakan pergelangan tangan ku tidak terbakar lagi. Aku kembali melihat kearah namja kurus itu.

“Sebenarnya kau ini siapa?”


Tbc….


3 komentar:

  1. gyaaaaaaa *lompatkekolamikan*
    kenapaa kenapa bisa bgt eonn buat aku baper setiap baca ini ff!! oh xiuhan oh xiuhan /givemexiuhanmoment /onemore :3

    *baca yg kesekian kalinya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahkan aku udah lupa sama ff ini =_= hahah emang kamu udah baca brp kali? .___. Moment xiuhan nya hiks semoga suatu saat mereka dipersatukan lagi oleg takdir yg sudah mengikat mereka /eeaakkk ff bgt/ /delulu kumat/ xD

      Hapus
  2. berkali-kali waktu itu pas dikampus aja lg ada dosen baca ini lagi terus deg-degan lagi gitu lagi...gatau keberapa kali kejadiannya tahun lalu>< *amiiinin* lol xD

    BalasHapus