Minggu, 14 Juni 2015

FanFic HunMin-XiuHun_Sehun-Xiumin


Teka-Teki
Songfic

-
-

-HunMin-
Sehun – Xiumin

-
-
-

Just romance

-
-
-

Happy reading~ /bow/

=
=
=


Aku merasa ingin memukulnya. Aku sudah tidak kuat menahan semua perasaan ku padanya. Sekarang aku menyukai seseorang. Dia adalah seorang makhluk yang benar-benar membuat ku gila. Gila dengan semua yang dia miliki. Makhluk itu bernama Oh Sehun. Aku bertemu dengannya saat dia menjadi murid baru di sekolah ku dan aku sedikit kesal karena dia merupakan adik kelas ku.

_Flashback on_

Aku berjalan malas menuju kelas ku. Ingin sekali aku membolos pelajaran pagi ini tapi aku mengurungkan niat buruk ku itu karena teman sebangku ku, Luhan namanya, memberitahu ku bahwa akan ada kuis dadakan dan akhirnya aku harus terkurung dalam kelas selama kurang lebih 3 jam lamanya.

“Ini semua gara-gara kuis bodoh ini! Seandainya kuis itu tidak ada pasti aku sudah tidur di ruang kesehatan.”

“Permisi.”

Aku menoleh ke sumber suara yang terdengar sedikit horror ditelinga ku. disamping ku sekarang sudah berdiri seorang namja tinggi dengan wajah yang sangat tampan. Aku hanya bisa mengedipkan kedua mataku lucu seperti orang bodoh melihat wajahnya. Apakah aku sedang bermimpi sekarang? Aku bertemu dengan seorang malaikat. Benar dia adalah seorang malaikat yang tampan. jangan dulu ambil nyawa ku wahai malaikat tampan, aku masih ingin hidup lebih lama lagi. Aku terus melamun dengan menatap wajahnya dan suara horror itu kembali membuyarkan lamunan ku.

“Permisi. Apakah kau tahu ruang kepala sekolah dimana?”

“Ruang kepala sekolah?? Yaahh aku tahu. Kau lurus saja ikuti lorong ini setelah itu belok kanan lurus dan kau akan menemukan ruang kepala sekolah disebelah kiri.” Aku menampilkan senyum terbaik ku.

“Terima kasih.”

Dan apa yang aku lihat darinya?? Dia hanya membungkukan badannya dan berjalan pergi meninggalkanku. Tanpa tersenyum kembali pada ku dia pergi begitu saja. Tentu saja aku mengharapkan sebuah senyuman darinya karena aku sudah memberikan senyuman terbaik ku padanya. Kau tahu aku sangat jarang memperlihatkan senyuman manis seperti tadi dan kau adalah namja pertama yang melihatnya, tapi apa yang kulihat barusan?? Dia tidak mempedulikan senyuman ku.

“Yaakkk Kim Minseok!!”

Aku menoleh kebelakang. Luhan berlari kecil kearah ku. “mengapa kau masih berdiri disini? Ayo ke kelas sebentar lagi bel masuk berbunyi.” Luhan merangkul pundak ku dan akhirnya aku berjalan pergi meninggalkan tempat kejadian perkara pertemuan ku dengan seorang malaikat tanpa ekspresi itu.

_Flashback off_

Aku melihat Sehun sedang duduk dikantin sendirian dan hanya sebuah headphone yang menemaninya. Aku berjalan menghampirinya, duduk disampingnya dan memandang kearahnya. Sepertinya dia tidak menyadari kehadiran ku. aku menghela nafas berat dan mulai berdiri untuk pergi meninggalkannya sebelum tangan Sehun menahanku.

“Kau mau kemana hyung?” dia bertanya tanpa memandang ku sama sekali. Akhirnya aku kembali duduk. “Kau selalu saja tidak menghiraukan ku.” aku mempoutkan bibirku. Aku selalu kesal setiap kali Sehun tidak menghiraukan keberadaan ku. memangnya aku hantu.

“Maafkan aku hyung.” Dia memandangku dan tersenyum manis. “Kau jangan marah hyung. Aku benar-benar tidak sadar bila kau kemari.” Dia melakukan bbuing-bbuing sekarang. Astaga hentikan Sehun! Aku tidak tahan dengan sikap mu itu.

“Hyung-ah~ bila kau marah, kau terlihat menggemaskan sekali. Aku ingin memeluk mu seperti sebuah boneka beruang.” Dan benar saja, Sehun tiba-tiba memeluk ku. hentikan Sehun. Kau membuat jantung ku mulai berdebar tak karuan. Pasti sekarang wajah ku mulai memerah. “Le-lepaskan a-aku Sehun.” Mengapa suara ku menjadi putus-putus seperti ini? “Aku tidak akan melepaskannya sebelum kau memaafkan ku.” sehun semakin mengeratkan pelukkanya dan ingatkan aku setelah Sehun melepaskan pelukan ini aku akan menjitak kepalanya keras. “Baiklah aku memaafkan mu. sekarang lepaskan aku.” Sehun akhirnya melepaskan pelukannya. Aku menghirup oksigen dalam-dalam dan mencoba menenangkan jantung ku kembali normal.

“Kau ingin membuat ku mati?”

“Mati? Mengapa kau berkata seperti itu hyung?”

“Kau memeluk ku begitu erat bodoh. Aku harus menghirup oksigen dalam-dalam sekarang.”

“Bukankah kau menyukainya?” aku terkejut mendengar ucapan Sehun seperti itu. Aku melihat dia memasang sebuah smirk dan itu membuat ku sedikit bergidik ngeri tapi sekaligus membuat ku senang. aku tersenyum dalam hati.

“Apa yang kau bicarakan? Siapa yang menyukainya?” aku membuang muka ku kearah lain agar Sehun tidak melihat wajah ku yang kembali memerah lagi.

Bel masuk berbunyi dan itu artinya aku dan Sehun harus berpisah. Aku menghela nafas berat. Mengapa waktu cepat sekali berlalu setiap kali aku dan Sehun sedang berdua seperti ini?

“Hyung aku kembali duluan. Bye hyung. Sampai bertemu nanti sepulang sekolah.”

Aku melihat dia sudah berjalan pergi meninggalkan ku. “Mengapa kau selalu membuat jantung ku berdebar Sehun? Tidak mungkin kan aku menyukaimu?” aku mengusap rambutku kasar dan berjalan pergi meninggalkan kantin.
-
-
-
Sepulang sekolah aku, Luhan, Baekhyun, Chanyeol,Tao dan Lay akan melihat pertandingan basket di taman dekat sekolah ku. digerbang sekolah aku menunggu Luhan yang tak kunjung datang. Mengapa rusa china itu belum datang juga? Lama sekali dia datang.

“Minseok cepat kau hubungi rusa china itu! Kita akan terlambat menonton pertandingannya.” Kata Chanyeol.

“Kau tidak lihat dari tadi aku sudah menghubunginya?” aku memperlihatkan handphone ku pada Chanyeol yang terlihat pada layar sedang memanggil Luhan.

“Bagaimana kalau kita berangkat duluan saja?” ucap Lay santai.

“Benar. Kita berangkat kesana duluan biat nanti Luhan-ge menyusul kita.” Tao menyahut.

“Chanyeolie~ kita sudah terlambat sayang. Kita kesana duluan saja.” Baekhyun mulai membuat aegyeo pada Chanyeol. Aisshhh itu membuat ku paling tidak bisa menolak bila dia sudah melakukannya. “Baiklah kalian duluan saja. Aku akan menunggu Luhan sebentar lagi.”

“Kau yakin hyung?” aku mengangguk pasti. “Baiklah kami berangkat duluan. Pastikan kalau kau dan rusa china itu tidak datang terlambat.” Aku mengangguk lagi.

“Kami pergi duluan.” Akhirnya mereka pergi dan menyisakan ku digerbang sendirian menunggu Luhan yang benar-benar membuat ku kesal padanya. “Astaga mengapa anak ini begitu lama? Apa yang dia lakukan sampai lama begini?” aku terus menghubungi ponsel Luhan tapi tetap saja dia tidak mengangkat panggilan ku. tiba-tiba seseorang memeluk ku dari belakang.

“Kau menunggu ku baby?”

Luhan!! Aku langsung menoleh kebelakang melihatnya. “Lepaskan aku!” aku meronta memaksa Luhan melepaskan pelukkannya. “Aku tidak mau.” Luhan semakin mengeratkan pelukkannya. Percuma saja aku memaksanya untuk melepaskan pelukkannya pasti dia tidak akan mau. Dasar keras kepala. Akhirnya aku hanya diam saja.

“Apa kau akan memeluk ku terus seperti ini sampai pertandingannya selesai?”

“Kau benar min. kemana anak-anak? Apakah mereka sudah berangkat duluan?”

“Benar. Mereka sudah kesana duluan. Sekarang lepaskan aku dan kita berangkat menonton pertandingannya.”

Sebelum Luhan melepaskan pelukkannya, tiba-tiba Sehun langsung menarik badan Luhan untuk menjauh dari ku. aku yang melihat hanya bisa diam seperti batu saat Sehun menatap Luhan dengan tajam.

“Apa yang kau lakukan dengan Minseok hyung? Mengapa kau memeluknya seperti itu huh?” wajah Sehun seperti keliatan marah. Ada apa dengan ekspresi wajahnya yang seperti itu.

“Aku hanya memeluknya saja. Apa urusan mu bertanya seperti itu?”

“Kau jangan lagi memeluknya. Kau akan tahu akibatnya bila masih saja memeluk Minseok hyung.”

“Memangnya kau siapa melarang ku memeluknya?”

“Kau tidak perlu tahu aku siapa.” Kini wajahnya sudah kembali normal lagi. Wajah poker facenya. Dia menoleh kearah ku. “Kau Minseok hyung…..” aku melihat kearahnya. Dia berjalan kearah ku dan menarik tangan ku menjauh dari gerbang sekolah. Aku yang masih belum bisa sadar dari kejadian tadi hanya bisa mengikuti langkah Sehun menjauh dari sekolah dan tidak mempedulikan teriakan Luhan yang terus memanggil nama ku dan menyebutkan soal pertandingan basket.

“Sehun lepaskan tangan ku. aku bisa berjalan sendiri.” Sehun melepaskan tangan ku tanpa mengucapkan kata-kata dan terus berjalan. Aku menghentikan langkahku. “Ada apa dengannya? Dia aneh sekali.”

“Minseok hyung.” Sehun menghentikan langkahnya dan berbalik kearah ku. “Kenapa?” aku berjalan menghampirinya. “Kenapa? Kenapa kau bersikap aneh pada Luhan tadi?” Kini mata kami bertemu untuk pertama kalinya. Jantung ku kembali berdebar cepat. Mengapa disaat seperti juga jantungku berdebar kencang?

“Aku hanya tidak suka melihat Luhan hyung begitu dekat dengan mu. apalagi memeluk mu seperti tadi.”

Sedikit terkejut aku mendengar ucapan Sehun. “Mengapa kau tidak suka? Luhan memang seperti itu orangnya.”

“Aku hanya tidak suka saja.”

Entahlah aku merasa jawaban Sehun membuat ku kecewa. Aku tidak tahu mengapa aku ingin jawaban lebih dari itu. Seperti aku menyukaimu. Apakah kau bermimpi Kim Minseok? Sehun menyukaimu? Itu tidak mungkin terjadi!

Aku kembali berjalan duluan. Melirik sebentar kearah Sehun yang juga mengikuti lagkah ku dari belakang. Ohhh ayolah Minseok mengapa kau menjadi orang berperasaan sensitif seperti ini? Perjalanan pulang ke rumah hanya ditemani dengan mulut kami berdua yang diam tanpa berkata apa-apa.
-
-
-
Keesokan harinya aku meminta maaf pada Luhan dan teman-teman ku yang tidak datang menonton pertandingan basket kemarin.

“Maafkan aku. Ada sedikit urusan jadi hanya Luhan saja yang datang.”

“Apakah urusan itu ada hubungannya dengan Sehun?”

“Apakah kau mengatakan pada mereka Lu?” luhan hanya menatap ku malas lalu kembali memainkan ponselnya.

“Memangnya kau ada urusan apa dengan anak tanpa ekspresi itu hyung?”

“Sepertinya dia menyukai mu?”

“Kau jangan bercanda. Tidak mungkin Sehun menyukai ku.”

“Tapi kau menyukainya kan hyung?”

“Minseok hyung menyukai Sehun?”

“Tidak. Aku tidak menyukainya. Aku tidak menyukai Sehun.” Aku terkejut mengapa mereka berkata aku menyukai Sehun. Memang benar aku menyukainya tapi aaiishhh ini membuat ku sedikit malu mengakuinya pada mereka.

“Luhan hyung sepertinya kau benar-benar akan ditolak. Lihatlah Minseok hyung lebih menyukai Sehun daripada kau bukan?”

Apa maksud ucapan Chanyeol tadi? Luhan menyukai ku? aku menoleh kearah Luhan dan dia menatap ku tak suka. “Luhan kau…” Luhan langsung berdiri dan meninggalkan kami semua tanpa berbicara.

“Kau lihat wajah rusa china tadi? Dia mengerikan sekali.”

“Dia cemburu karena Minseok memilih Sehun daripada dia.”

Jadi benar Luhan menyukai ku. maafkan aku Luhan tapi hati ku sudah tertanam dengan nama Sehun. Aku hanya tersenyum mendengar mereka terus membuat lelucon kecemburuan Luhan.
-
-
-
Aku masih belum mengerti dengan sikap Sehun selama ini. Kadang dia terlihat begitu sayang kepada ku, kadang dia juga begitu menjauh dari ku. bahkan aku mengira bahwa dia menyukai ku sama seperti aku menyukainya tapi nyatanya itu semua hanya mimpi. Setelah kejadian kemarin, aku mulai menyerah tentang perasaan ku pada sehun. aku sudah tidak tahan dengan sikap Sehun yang seperti mempermainan perasaan ku. itu hanya pemikiran ku saja sih tapi yang jelas aku akan melupakan semuanya. Aisshh aku tidak  peduli lagi padanya.

“Hyung..Minseok hyung..”

Aku membuka mataku dan mencari sosok yang memanggil nama ku. “Sehun.” aku bangun dan bersandar pada tembok atap sekolah. “Apa yang kau lakukan disini?” aku berdecak pelan. “kau tidak lihat aku tadi sedang tidur. Kau mengganggu tidur siang ku tuan Oh.” Sehun hanya tersenyum geli lalu duduk disamping ku. “Maafkan aku hyung.” Bbuing-bbuing. Apa-apaan anak ini? Disaat aku ingin melupakan perasaan ku malah dia membuat perasaan ku bertambah besar. Sialan kau Sehun! aku bangkit dari duduk ku tapi Sehun menahan tangan ku untuk tidak pergi.

“jangan pergi hyung. Seharian ini aku tidak bertemu dengan mu. apa kau tidak merindukan ku?”

Merindukanmu? Tentu saja aku merindukan mu tapi aku tidak akan terpancing dengan ucapanmu seperti itu. “Tidak. Aku tidak merindukan mu sama sekali.” Aku kembali duduk.

“Apa kau marah kepadaku tentang kejadian kemarin?”

“Tidak.”

“Mengapa semalam kau tidak mengangkat panggilan ku? apa kau sudah tidur?”

‘Iya.”

“Apa Luhan hyung baik-baik saja?”

“Dia baik.”

“Dia tidak marah kepada ku?”

“Tidak.”

“MINSEOK HYUNG!! MENGAPA KAU HANYA MEMBALAS PERTANYAAN KU SINGKAT SAJA? KAU MASIH MARAH KEPADA KU?”

Aku terkejut baru kali Sehun berteriak kepadaku ku. “Tidak.” Jawab ku enteng lalu berdiri berjalan pergi meninggalkan Sehun. jujur saja sekarang jantung ku kembali berdebar kencang. Aku tidak menyukai bila sudah seperti ini.

Sehun menarik lengan ku. menatap ku tajam. Nafasnya memburu. Ada apa dengannya? Mengapa dia begitu marah kepada ku? “Lepaskan aku Sehun! kau menyakiti tangan ku.” dia tidak melepaskan cengkramannya. Oohh ayolah jangan menatapku seperti itu. Aku memalingkan muka ku. aku tidak berani berlama-lama bertatapan dengan matanya. Cengkraman Sehun mulai longgar dan tergantikan dengan dia menarik ku ke dalam pelukkannya.

“Jangan seperti ini hyung. Aku tidak suka bila kau mengabaikan ku. aku lebih suka bila kau banyak bicara. Aku minta maaf bila aku sudah menyakiti mu.”

Semoga Sehun tidak mendengar debaran jantung ku yang kian kencang. Aku merasa jantung ku akan copot sekarang. Okay abaikan bila aku terlalu mendramatisir tapi ini kenyataan. jantung ku. aku tidak kuat lagi menahan debaran jantung ku sekarang.

“Se-sehun…” apa aku harus mengatakannya? Aku harus mengatakannya agar jantungku tidak copot sekarang. “Aku….aku menyu….

“Aku menyukaimu hyung.”

Aku tidak salah dengar kan? Sehun mengatakan suka kepadaku. Sehun melepaskan pelukkannya dan menangkupkan kedua tangannya dipipi ku. dia tersenyum. Aku terpesona dengan senyumannya. Baru kali ini dia memperlihatkan senyuman yang begitu tulus pada ku. sekarang wajah ku pasti sudah merona merah. Aku sangat malu.

“Aku tahu kau akan mengatakannya.”

“Meng-mengatakan a-apa maksudmu?”

“Aku menyukai mu. bukankah itu yang akan kau katakan kepada ku?”

Aku benar-benar malu sekarang. “Baiklah. Benar aku mengatakan, aku menyukaimu.”

“Aku tidak mendengarnya. Ucapkan sekali lagi.”

“Aku menyukaimu.”

“Lagi. Aku tidak mendengarnya.”

“AKU MENYUKAIMU BODOH!!”

Aku menutup mulutku dengan tanganku. Bodohnya! Mengapa aku harus berteriak kencang tadi? Aku menundukkan kepalaku. Semoga Sehun tidak melihat wajah ku. aku mendengar dia tertawa. Aku tahu dia pasti akan menertawakan ku.

“Bagaimana kalau aku tidak menyukaimu hyung?”

Aku langsung mengangkat kepala ku. “Yaakkk!!” dia semakin tertawa kencang. Sehun mempermainkan ku ternyata. Bodohnya kau Kim Minseok!

“Baiklah, tertawalah sepuasmu. Aku tidak peduli.” Aku mempoutkan bibirku.

“Kau jangan membuat bibir mu seperti itu hyung.”

“Biarkan saja. Kau juga tidak akan peduli dengan ku.”

“Aku akan mencium mu bila kau masih mempoutkan bibimu seperti itu.”

“Aku tidak peduli.” Aku menutup telinga ku dengan kedua tangan ku. “Baiklah aku akan mencium mu hyung.” Sehun mendekat kepada ku. wajahnya semakin dekat dengan ku. bibir kami akan bersentuhan dan aku hanya bisa menutup mata ku rapat-rapat. Tidak terjadi apa-apa. Hanya kening ku. Sehun mencium kening ku. aku membuka mata ku dan menatap Sehun dengan wajah bertanya. Mengedipkan kedua mataku layaknya anak kecil yang polos.

“Jangan membuat ku semakin ingin memakan mu hyung.”

“Apa maksudmu?”

Dan sekarang aku mulai merasakan sebuah bibir tipis milik Sehun menyentuh bibirku. Terasa lembut. Aku tersenyum dibalik ciuman manis ini lalu aku mulai membalas ciumannya. Dibalik ciuman kami aku mendengar Sehun mengatakan aku sangat menyukaimu. Kembali aku tersenyum dalam ciuman kami. Kau sekarang milik ku, Sehun.

Aku sudah menjawab semua teka-teki yang ada pada mu Sehun. semua sikap aneh mu, ekspresi yang sulit diartikan. Aku tahu jawabannya adalah karena kau tidak ingin melihatku bersama dengan orang lain. Kau menjauh dariku tapi akau tahu kau memperhatikanku dari kejauhan sana. Ekspesi mu yang sulit diartikan itu karena kau menyembunyikan perasaanmu kepadaku. Semua yang ada pada dirimu adalah teka-teki yang membuat ku ingin memilikimu selamanya.



-End-


Finally!! ^^ gag tahu knp tiba-tiba pengen nulis songfic cem ginian…dan ceritanya garing amat -_-

Maaf bagi XiuHan ship cuman segituan doang nyempilnya.kkkkkk~


Waiting for XiuHan-LuMin Day everyone. .dont forget it on 23 June ^^


*aegyeo bareng Xiumin oppa*

1 komentar: