Frost
-
-
This is story my hard OTP, XiuHan (Xiumin-Luhan)
Yaoi! Romance+Fantasi
-
-
-
No suka, no baca!! :p
~Xiuminshock~
-
-
-
“Apakah kau juga menyukai ku Luhan?”
“Aku sudah menyukai mu lebih dulu
sebelum Kris menyukaimu seperti sekarang.Kau tidak ingat pernah memiliki teman
dari China saat kecil dulu?”
“Aku pernah memiliki satu teman saat
kecil di China dulu.Aku sudah lupa dengan namanya. Tapi yang aku ingat dia selalu
memanggilku dengan sebutan….” Sebelum Minseok berkata Luhan menyahut
tiba-tiba.“Baozi.Dia memanggil mu dengan sebutan baozi.” Luhan tersenyum
menatap Minseok yang sedikit terkejut dengan apa yang Luhan ucapkan.
“Tidak mungkin kalau kau adalah…………..”
Luhan mendekatkan wajahnya dengan wajah
Minseok kemudian dia mulai mengecup bibir mungil Minseok dengan lembut. “Akhirnya
kita bertemu lagi setelah sekian lama tidak bertemu baozi. ”Luhan membelai
lembut pipi Minseok yang sedari tadi berwarna merah.
“Apa yang kau lakukan Luhan?” Luhan dan
Minseok terkejut mendengar suara Kris yang tiba-tiba terdengar. Mereka berdua
langsung melihat kearah Kris berdiri sekarang. Kris langsung berjalan cepat
kearah Minseok dan menarik tangannya untuk menjauh dari Luhan.
“Tenang Kris. Kau seperti benar-benar
tebakar sekarang.” Ejek Luhan.
“Aku tidak apa-apa Kris. Kau tenanglah. Dan
bisakah kau melepaskan tangan mu dari pergelangan tangan ku?” mohon Minseok. Kris
langsung menoleh kearah Minseok yang sekarang telah merasakan tangannya
terbakar. Dengan cepat Kris langsung melepaskan genggamannya. “Maafkan aku
Minseok. Apakah tangan mu tidak apa-apa?” Minseok mengangguk pelan. “Aku tidak
apa-apa Kris.”
“Luhan, aku dan Kris pergi dulu. Sampai
bertemu besok.”
“Aku berharap kau tidak menyakitinya
lebih jauh Kris. Aku akan terus melihat mu dari kejauhan.” Kris hanya tersenyum
mengejek kerah Luhan. “Aku tidak akan membiarkan mu memiliknya Kris.” Ucap
Luhan pelan.
-
-
-
Kris mengajak Minseok ke lapangan basket
indoor. “Mengapa kau mengajak ku kemari? Bukankah sebentar lagi bel masuk akan
berbunyi?” Kris sepertinya tidak peduli dengan ucapan Minseok. Dia menatap
Minseok dengan tajam. “Lain kali bila Luhan mengajak mu pergi, kau jangan mau.
Bila kau ingin pergi ke kantin atau kemanapun kau bisa mengajak ku, Sehun
ataupun Kai. Kau mengerti?” Minseok memasang ekspresi tak suka. Dia membalikkan
badannya dan bersiap melangkahkan kakinya pergi keluar. “Kau bukan siapa-siapa
bagiku Kris, aku berterima kasih padamu kau sepertinya begitu khawatir sebagai
teman, tapi aku juga memiliki kehidupan ku sendiri dan hanya aku yang bisa
menjalankannya.” Minseok terus melangkahkan kakinya pergi keluar meninggalkan
Kris sendirian. Tangan Kris mengepal kuat dengan sedikit api yang tiba-tiba
membakar tangannya.
Minseok kembali ke kelas dan disambut
Sehun dan Kai yang sudah berada di tempat duduk Minseok. “Kau dari mana saja
Minseok? Kris terus mencarimu.” Tanya Kai. Sehun berdiri dari kursi Minseok
lalu Minseok langsung duduk dan membenamkan kepalanya di meja. “Kau tidak
apa-apa Minseok? Apakah Kris membuatmu terluka?” Tanya Sehun. Minseok
mengangkat kepalanya dan melihat kearah Sehun dan Kai. “Bisakah kalian berdua
diam? Aku ingin sendirian sekarang.” Kris masuk ke kelas dan melihat kearah
bangku Minseok. Kris memberi kode pada Sehun dan Kai untuk menjauhi Minseok dan
mereka berdua langsung pergi kembali ke bangku mereka semula.
Bel pulang sekolah berbunyi, Sehun, Kai,
dan Kris mulai keluar kelas sedangkan Minseok dia masih setia pada tempat
duduknya. “Kau tidak mengajaknya pulang Kris?” Sehun menunjuk kearah Minseok
dengan dagu lancipnya. Kris menoleh kearah Minseok, melihat sebentar dan
berjalan pergi meninggalkan kelas. Sehun dan Kai yang tidak tahu apa-apa hanya
mengangkat bahu dan menyusul langkah Kris pergi. Setelah keadaan kelas mulai
sepi, Minseok mulai melangkahkan kakinya pergi keluar kelas. “Mengapa kau
terlihat lemas Minseok?” Minseok menoleh kearah sumber suara. Terlihat Luhan
yang sedang bersandar di tembok depan kelas Minseok. Minseok tersenyum kecil
dan mendekati Luhan.
“Kau belum pulang?”
“Aku menunggumu dari tadi.”
“Mengapa kau menunggu ku? Kau bisa
pulang duluan.”
“Tidak. Aku tidak mau. Hari ini aku
ingin pulang bersama dengan mu.” Luhan menggandeng tangan Minseok. “Kajja kita
pergi.” Minseok mengangguk pelan dan mereka berdua pun pergi meninggalkan
lorong sekolah yang sepi. Tetapi dibalik kesepian lorong tersebut, Kris
bersembunyi dan melihat kejadian yang membuat dia semakin meluapkan emosinya. Kris
memukul tembok dengan keras sampai membuat bekas retak berlubang disana.
-
-
-
Pukul 10.00 malam Minseok masih berkutik
dengan tugas-tugas yang guru berikan tadi pagi. “Apakah aku harus menyerah
menyelesaikan ini semua?” Minseok menaruh pensilnya dan berdiri dari kursi
belajarnya lalu berjalan keluar kamar. Saat dia keluar seseorang telah masuk ke
dalam kamarnya.
Minseok kembali ke kamarnya dengan
membawa segelas air di tangannya. Dia kembali duduk di kursi belajar dan
kembali melanjutkan bejalarnya. Dia merasakan ada hal aneh di kamarnya. Seperti
sesuatu yang panas sedang menjalar di seluruh kamarnya. Minseok memejamkan
matanya dan berkonsentrasi membuat ruangannya menjadi dingin seperti semula.
Lambang Minseok tiba-tiba bercahaya dan seketika air dan gelas menjadi beku.
Minseok membuka matanya, berdiri perlahan dan membalikkan badannya melihat
sekitar kamarnya dengan mata birunya.
“Aku tidak tahu kau siapa, tapi aku
mohon kau keluarlah dari tempat persembunyian mu. Aku tidak ingin melawan mu.
Aku berjanji aku tidak akan menyakitimu.”
Seseorang keluar dari kegelapan yang ada
dipojok kamar Minseok. Menampakkan sebuah mata merah yang menyala dan tangan
yang diselimuti oleh api biru. “Apakah itu kau Kris?” tidak ada jawaban yang
keluar dari makhluk itu. Makhluk itu berjalan mendekati Minseok. “Kau benar.
Ini aku. Kris. Kris seorang dragon.” Kris membuka penutup kepalanya dan
menunjukkan seringaian pada Minseok.
“Apakah kau kemari untuk membunuhku
Kris?”
“Benar. Aku akan membunuhmu.”
“Mengapa kau ingin membunuhku?”
“Bukankah Luhan sudah menceritakan
semuanya kepadamu Minseok. Atau aku harus memanggilmu dengan nama frost mu?
Xiumin.”
Minseok terdiam. Matanya terus menatap
kearah Kris. ‘Ini seperti bukan Kris yang ku kenal. Dia berubah. Apakah karena
kekuatannya?’ Kris semakin mendekati Minseok. Minseok berjalan sedikit mundur.
“Apakah kau takut Xumin?”
“Tidak. Aku tidak takut.”
Kris tersenyum mengejek. “Bila kau
takut, bukankah seharusnya kau memanggil Luhan kemari untuk membantu mu.
Membantumu menyelamatkan dirimu lebih tepatnya.” Kris mencengkram lengan
Minseok. Beberapa detik mata merah Kris dan mata biru Minseok saling beradu
pandang. Minseok yang merasa tak nyaman dengan tatapan Kris seperti itu, dia
mulai mengalihkan pandangannya kearah lain dan menundukkan kepalanya. “Kau tahu
Kris, frost dan dragon tidak akan bisa saling bersanding satu sama lain karena
kekuatan mereka yang bertolak belakang. Sama seperti posisi kita sekarang, kau
menyentuhku seperti ini sudah menyakitiku. Tapi kau tenang saja aku tidak akan
berganti menyakitimu, aku tidak akan melawan mu, karena kau adalah teman ku.
Kau teman yang baik. Aku begitu senang bisa memiliki teman seperti mu. Sehun
dan Kai juga. Aku menyayangi kalian semua.” Kris perlahan melepas cengkramannya
dan memeluk Minseok erat.
“Aku hanya tidak ingin kau pergi
meninggalkan ku Minseok. Seperti apa yang telah ku lakukan terhadap Luhan, aku
tidak ingin kau terus bersamanya karena aku tidak ngin kau pergi meninggalkan
ku. Aku begitu mencintaimu Minseok. Sangat mencintaimu. Maafkan aku bila aku
tidak bisa memberikan cukup ruang yang bebas untuk mu bila kita bersama. Aku
sadar bila aku terus berada didekatmu aku akan menyakitimu tapi aku terus
berusaha untuk mendekat tanpa menyakitimu dan bahkan aku tidak menemui jalan
terang untuk mendekati mu tanpa aku menyakitimu seperti ini. Luhan benar,
sepertinya memang aku yang akan pergi menjauh dari mu.”
“Kau tidak perlu sampai menjauh dari ku
Kris. Kau lihat aku mulai terbiasa dengan panas dari kekuatan mu. Meskipun cahaya
dari lambang ku semakin meredup tapi aku tidak apa-apa. Aku hanya marasa
sedikit lemas sekarang.”
Mata biru Minseok perlahan semakin
memudar dan kembali ke mata coklatnya. Minseok tersenyum manatap Kris. “Tapi
maafkan aku Kris, aku tidak bisa mencintaimu seperti kau mencintaiku. Aku
mencintai Luhan. Aku tahu ini pasti begitu sakit untuk mu. Kau jangan
menyalahkan Luhan, kau salahkan saja semuanya padaku. Perasaan ku lah yang
terus mengingingkan kenyamanan pada Luhan. Aku tidak ingin hubungan kita
menjadi putus hanya karena hal seperti ini.”
Kris mencium kening Minseok lembut dan
kembali memeluknya. “Aku tahu Minseok. Ini sulit bagi ku untuk menerimanya tapi
aku akan berusaha untuk menerima kenyataan pahit ini.”
“Dan satu permohonan ku pada mu, bisakah
kau dan Luhan jangan bermusuhan? Aku tahu keluarga kalian begitu saling
membenci tapi bisakah mulai sekarang kalian rubah sifat benci itu menjadi rasa
saling menyayangi? Sama seperti kau dan aku, seperti kata Luhan, semua keluarga
yang terpilih begitu membenci keluarga dragon tapi kau sendiri dari keluarga
dragon mencintai seorang seperti ku dari keluarga frost. Jadi aku harap kau dan
Luhan bisa berteman baik. Lupakan semua rasa benci antar keluarga kalian. Itu
urusan keluarga kalian dan kalian sebagai penerus jangan sampai meneruskan hal
seperti itu.”
“Aku tahu. Aku tahu. Aku tahu. Baiklah
aku akan mencoba berbaikan dengan Luhan besok. Dan mengapa kau begitu cerewet
Minseok? Aku melihat kau seperti ibu ku saja.”
Minseok tertawa lepas. “Maafkan aku Kris
bila aku banyak bicara tadi. Kris sepertinya aku mulai lelah sekarang. Kekuatan
mu membuatku semakin lemas saja.”
“Kau benar. Kau sudah kembali normal
lagi. Baiklah kajja kita tidur.”
“Heeiii aku tidak ingin tidur seranjang
dengan mu. Kau ingin membunuh ku secara perlahan huh?”
Kris tertawa kencang. “Maafkan aku
Minseok. Baiklah aku akan pergi. Kau istirahatlah. Sampai bertemu besok
disekolah.” Minseok mengangguk. Sebelum Kris pergi, dia mencium kening Minseok
lembut dan tersenyum manis padanya.
Tbc………..
ohmigot! apii ku memanas!! otak fujo ku bergulat entah memikirkan apa ttng ff ini ^^ hrusnya kris maksa aja bang uminnya biar mau bobo bayeengg,, kris menyentuh tangan minseok dan mendorong tubuh mungilya ke pojok dinding kamar miliknya dan /ashdjahjwhkskabmab /ditelenEonn wkwkw :v
BalasHapusLeh ugha kyk gitu /smirk/ hahah ntr ujung2 malah jd enceh dong xD
Hapus